Ratusan warga di Jalan Rawa Cangkuk IV, Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Kecamatan Medan Denai mendadak heboh. Sebab seorang warga di sana diketahui bernama Hj Ismawati (65), ditemukan tewas diduga karena sakit yang dideritanya.
Informasi dihimpun, mayat tersebut pertama kali ditemukan tetangga korban Andi, yang mencium bau busuk dari rumah tersebut dan melaporkannya kepada Kepling setempat.
"Begitu terima laporan warga, rumah itu kami dobrak," ujar Kepala Lingkungan XII Suhardi, Sabtu (2/11/2013) sore.
Dari rumah tersebut mereka kemudian mendapatkan tubuh Ismawati sudah tergeletak di lantai rumah. "Baunya busuk dan saya rasa sudah ada tiga hari meninggalnya," ujarnya.
Kabar penemuan mayat ini segera menyebar luas, warga sekitar yang mengetahui kejadian itu segera meringsek masuk ke lokasi kejadian.
Pantauan di lapangan, mendengar berita kematian itu, keluarga korban pun mendatangi lokasi.
Tolak Otopsi
Sementara keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi, bahkan petugas kepolisian Polsek Medan Area pun diusir.
"Udalah, kami gak mau ibu (korban-red) kami diotopsi, kami mau langsung memandikannya" ungkap anak korban, Romi Tanjung kepada petugas kepolisian Polsek Medan Area.
Perdebatan alot pun terjadi antara keluarga korban, dengan polisi. Meski terus memberikan pengertian kepada keluarga korban, otopsi dilakukan untuk memastikan tidak ada tanda tanda kekerasan, namun keluarga korban bersikeras untuk tidak dilakukannya otopsi.
"Uda buat surat keterangan keluarga tidak mau diotopsi, pakek materai 6.000 dan ditandatangani kepling," kata seorang petugas.
Usai membuat surat keterangan, sontak keluarga korban mengusir polisi dari pekarangan rumah.
"Saya mohon keluar, ini bukan tontonan. Dek kunci pagar. Usir semua dari rumah ini, " ujar Romi dengan nada tinggi.
Sebelumnya, Rommy Tanjung, salah seorang anak korban melakukan penyerangan terhadap wartawan saat wartawan hendak memfoto tempat kejadian perkara (TKP), penemuan mayat Hj Ismawati (65) yang membusuk di dalam kamar
rumahnya.
"Apa pula kau foto rumah kami , jangan kau naikkan ya. Nga tau kau kami sedang kemalangan, " ujarnya sambil mendorong kru MedanBagus.Com.
Mendapat dirinya didorong, Ardi kemudian mendatangi korban dengan maksud mempertanyakannya. Sempat terjadi adu mulut antar keduanya, namun warga berhasil mencegahnya.
"Udah bang pulang aja. Yang waras harus mengalah bang. Stres dia itu," ujar salah seorang warga melerai kejadian itu.
Romi pun akhirnya dibawa masuk oleh pihak keluarga, namun dari dalam halaman rumah dirinya mengancam para wartawan yang melakukan peliputan tersebut.
"Awas kalian ya naik berita itu, akan kutuntut kalian. Nga tau kalian aku seorang polisi," ujarnya singkat. [ded]
KOMENTAR ANDA