Kriminolog Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Nursairiani Simatupang menilai, pelaku penyiraman air keras yang menewaskan seorang bocah di Sumatera Utara mengenal keluarga korban.
"Saya rasa pelaku penyiraman hingga menewaskan Amelia merupakan orang yang mengenal keluarga korban. Kalau tidak, mana mungkin pelaku mau melakukan hal tersebut," ujar Nursairiani Simatupang kepada Medanbagus.Com, Jumat (1/11/2013).
Dia menduga, pelaku bisa saja sakit hati dengan keluarga korban dalam hal ini orang tua korban, Harmoko Sembiring. Ini didasari keterangan saksi yang menyebut peristiwa penyiraman terjadi saat Harmoko membuka pintu.
Di sisi lain, menurut dosen Psikologi UMSU itu, kejahatan dengan air keras sudah menjadi trend belakangan ini.
Untuk itu, dirinya meminta kepada pihak kepolisian untuk segera mengungkap siapa pelaku penyiraman tersebut, agar masyarakat lain akan meniru kasus serupa.
"Kasus ini harus segera dituntaskan oleh pihak kepolisian. Jika tidak fenomena penyiraman air keras yang terjadi di Jakarta dan di Medan ini baru baru ini, akan ditiru oleh pelaku kejahatan di daerah lainnya," ujarnya.
Diketahui, Amelia Br Sembiring (7), anak pasangan Harmoko dan Sinta Boru Ginting, tewas di genangan air keras yang diarahkan pelaku yang identitasnya masih dilacak pihak kepolisian.
Peristiwa ini terjadi di Perumahan Graha Pesona Amplas, Dusun VI Desa Patumbak Kampung, Patumbak, Kabupaten Deliserdang, Rabu (30/10/2013). [ded]
KOMENTAR ANDA