Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumut mengamankan dua tersangka sindikat narkoba asal aceh yang diduga memasok sabu-sabu ke dalam Lapas Tanjungsusta Medan.
Tersangka, Zaffrizal alias Rizal (32) dan Zulfikar Saputra alias Pikar (40) warga diamankan di Perumahan Kelapa Gading Blok B No 2, Jalan Kelambir Lima, Tanjung Gusta, Sunggal, Deliserdang.
"Mereka kita tangkap kemarin pagi, Selasa (29/10) sekitar pukul 09.30 WIB. Keduanya berhasil diringkus setelah kita mengembangkan kasus-kasus yang terungkap sebelumnya," jelas Ketua BNP Sumut Kombes Rudi Trenggono, Rabu (30/10/2013).
Dari tangan kedua tersangka, petugas BNNP Sumut mengamankan 2 bungkus sabu-sabu dengan berat total 205 gram. Selain narkotika itu, mereka juga menyita 1 unit sepeda motor, 1 unit laptop, dan sejumlah telepon genggam.
" BNNP Sumut masih mengembangkan kasus ini dan menyelidiki hubungan kedua tersangka dengan pelaku tindak pidana narkotika di dalam Lapas Tanjunggusta. Kita akan monitoring terus. Berdasarkan pengakuan ada keterkaitan, dan ini masih dikembangkan, masih teknis belum bisa dipublikasikan," jelas Rudi.
Petugas BNNP juga mendalami peran Rizal dan Fikar dalam jaringan sindikat narkoba asal Aceh, apakah sebagai bandar atau hanya kurir. Sejauh ini, keduanya mengaku sudah 5 bulan mengedarkan narkoba. Hasilnya, dibelikan sepeda motor dan membayar kontrak rumah.
Keberadaan rumah kontrakan yang tak jauh dari Lapas Tanjung Gusta memperkuat dugaan kedua tersangka punya keterkaitan dengan pelaku tindak pidana narkotika di dalam penjara itu.
"Jaringan ini masih didalami. Kemungkinan ada digunakan untuk di Lapas, karena mereka ngontrak dekat-dekat situ," paparnya.
Penangkapan ini merupakan bagian dari upaya BNNP Sumut menangkap pemasok narkoba dari jaringan Aceh. Untuk mengoptimalkan hasilnya, mereka bahkan bekerjasama dengan BNNP Aceh, karena saat ini pasokan narkoba dari provinsi itu bukan hanya ganja tetapi sudah merambah ke narkotika sintetis.
"Selama ini kita mewaspadai pesisir pantai, setelah kita perkuat ternyata jebol dari provinsi tetangga. Sindikat narkotika ini memang selalu mencari lokasi yang tidak terpantau," pungkas Rudi. [ded]
KOMENTAR ANDA