Malang benar nasib Alfan Raykhan Pane (34), anggota senior Mapala Angkatan Komunikasi Olah Nalar Alam Kehidupan (Akonak) STIKP ini. Soalnya Laptop, handpone dan kamera miliknya dicuri kawanan preman saat beristrahat di Lapangan Merdeka, Medan, Rabu (30/10/2013) subuh tadi.
Ceritanya bermula ketika Alfan yang baru tiba dari Kabupaten Aceh Besar dan beristrahat di mushalla di kawasan Lapangan Merdeka Rabu dinihari. Tiba-tiba tiga orang pria mendatangi dirinya dan berpura-pura menanyakan identitas korban. Tak lama, tiga pria tersebut juga membongkar tas korban .
"Saya ada kegiatan penerimaan anggota baru Mapala di Lapangan Merdeka. Karena takut kesiangan, saya memutuskan tidur di Mushalla. Pas saya tidur tiga pria itu datang dan membawa semua isi tas saya," ujar Alfan (foto-red) saat buat laporan di Polsek Medan Barat.
Atas kejadian itu, korban kehilangan Laptop, handpone dan kamera.
"Sewaktu mereka membawa barang-barang saya, mereka meminta saya menunggu di sini. Alasan mau melaporkan saya ke Kepling karena membawa pisau cutter," ujarnya lagi kepada MedanBagus.Com.
Tapi setelah setengah jam menunggu, tiga pria tersebut tidak balik, justru dia kembali didatangi tiga pria berbeda. Mereka awalnya meminjam mancis dan pura-pura nanya alamat korban.
"Pas saya juga ceritakan peristiwa yang baru saya alami, salah seorang diantaranya mengaku kenal dengan tiga pria yang mengambil laptop saya. mereka kemudian meminjam handpone untuk menelepon mereka. Tapi hp itu kemudian dibawa kabur juga," tuturnya.
Dua kali ditipu, korban langsung terlemas. Dia kembali ke mushalla. Tak lama kemudian, dirinya kembali didatangi seorang pria yang mengaku bernama M Ajai.
Saat menceritakan kejadian yang menimpa dirinya, lelaki Ajai itu menawarkan diri menemani korban buat laporan ke kantor polisi. Tapi syaratnya, korban harus menyediakan uang Rp 1 juta.
"Saya bilang mana ada uang segitu. Handpone, laptop dan kamera saya sudah dicuri," ujarnya.
Rupanya Ajai tak patah arang. Pagi harinya, Ajai pun kembali mendatangi korban dan menawari hal yang sama. Namun kemudian dia menghilang karena korban sudah berkumpul dengan anggota Mapala lainnya.
"Salah seorang teman saya mengetahui seluk beluk Ajai dan yakin kalau dia bagian dari komplotan orang yang mencuri barang-barang saya," imbuhnya.
Korban dan rekan-rekannya lantas mencari Ajai. Saat bertemu, korban juga melihat salah satu pelaku yang mengambil handponenya di depan Kantor Pos Medan.
"Saat ditangkap pelaku tidak mengakuinya. Kami bawa saja ke Polsek Medan Barat untuk dimintai keterangan," kata Alfan geram.
Kapolsek Medan Barat, AKP Rony Sidabutar saat dikonfirmasi menyatakan telah menerima laporan tersebut dengan STTLP nomor/ 676/X/2013/SPKT/Resta Medan/ Sek Medan Barat.
"Saat ini kita masih melakukan penyidikan terhadap dua orang yang ditangkap. Dugaan sementara, keduanya bagian dari sindikat preman yang mangkal di Lapangan Merdeka," ujar Kapolsek. [ded]
KOMENTAR ANDA