Polda Sumatera Utara menyiagakan 6.666 personel aparat gabungan untuk mengamankan unjuk rasa buruh yang akan dilakukan dari berbagai elemen di Kota Medan, Deliserdang dan Binjai, Senin (28/10/2013).
Pihak kepolisian mengingatkan para buruh yang melakukan aksi unjukrasa untuk tidak melakukan sweeping terhadap pabrik-pabrik yang ada di Kota Medan. Pasalnya, aksi ini berpotensi mengundang kericuhan sesama buruh.
"Buruh kami imbau untuk tidak melakukan sweeping, karena rawan bentrok dengan buruh maupun dengan polisi, ujar Karo Ops Polda Sumut, Kombes Pol Sadono Budi Nugroho, Senin (28/10/2013).
Dikatakannya, Kapoldasu Sumut juga telah berpesan kepada seluruh anak buahnya untuk sedapat mungkin menghindari aksi anarkistis dalam pengamanan aksi mogok nasional buruh.
"Kami akan mengedepankan upaya preventif dan dialog agar suasana tetap kondusif," tambahnya.
Berdasarkan laporan yang diterima, sasaran buruh ke Kantor Gubernur Sumut Jalan Diponegoro dan DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol, Medan. Mereka menuntut kenaikan Upah Minimun Regional (UMR) tahun 2014 sebesar 50 persen, jalankan jaminan kesehatan per 1 Januari 2014 tanpa pentahapan.
Kemudian, akomodir 84 Item KLH (Kebutuhan Hidup Layak), mengkoordinasikan seluruh dewan pengupahan untuk Walk Out dari pertemuan dewan pengupahan di tingkat pusat dan daerah bila kenaikann UMR tahun 2014 tidak mencapai 50 persen. [ded]
KOMENTAR ANDA