Partai Demokrat semakin panik karena kerja-kerja Gubernur DKI Joko Widodo yang lebih disukai rakyat ketimbang kerja Presiden SBY yang semakin tidak dipercayai rakyat.
"Bukti kepanikan Demokrat adalah semakin gencarnya pimpinan Fraksi Partai Demokrat DPR RI (Nurhayati Ali Assegaf) menyerang Jokowi dengan berbagai pernyataan di media massa," kata Ketua Umum Relawan Perjuangan Demokrasi, Masinton Pasaribu, kepada Rakyat Merdeka Online.
Menurut dia, kepanikan itu menghilangkan objektifitas dan rasionalitas kader Partai Demokrat dalam menilai kinerja Jokowi memimpin DKI Jakarta. Sangkin paniknya kader Demokrat, lanjut Masinton, mereka yang di DPR RI melupakan jenjang tingkatannya yang seharusnya fokus mengawasi dan mengkritisi program pemerintah pusat sesuai tugas dan fungsi DPR RI, bukan malah mengurusi urusan provinsi karena kebijakan tingkatan provinsi cukup di level DPRD Provinsi.
"Padahal, sangat banyak persoalan kebijakan pemerintah pusat yang dipimpin SBY yang belum terselesaikan dan butuh pengawasan dari DPR RI," ucap caleg PDI Perjuangan untuk DPR RI dari Dapil Jakarta 2 ini.
Ditegaskannya, serangan Fraksi Partai Demokrat di DPR RI terhadap Gubernur Jokowi telah menurunkan derajat tugas dan fungsi mereka sebagai anggota DPR RI. Pernyataan Nurhayati Ali Assegaf, Ruhut Sitompul serta pimpinan Demokrat lainnya, bukan lagi sebagai kritikan obyektif karena pernyataan mereka lebih mengedepankan rasa benci terhadap Jokowi yang kerjanya semakin disukai dan dirasakan rakyat langsung.
"Pernyataan tendensius kader-kader Partai Demokrat terhadap Jokowi dibaca rakyat sebagai latihannya Partai Demokrat untuk bersiap diri menjadi oposisi pemerintahan pasca 2014 nanti," tandas Masinton. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA