Dinas Perhubungan Medan, mengaku belum mampu mengoprasikan angkutan massal, Trans Medan di tahun ini, seperti yang telah diprogramkan pada Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD-red) tahun lalu.
Lambannya pengoperasian angkutan massal ini, lantaran anggaran yang diajukan Dishub Medan belum dapat direalisasikan.
Kepala Dinas Perhubungan Medan Renward Parapat, mengatakan pihaknya terus berupaya mencari solusi, agar wacana pengadaan angkutan massal bagi warga Medan ini bisa terwujud, seperti mengajak sejumlah perusahaan untuk bekerjasama.
"Anggaran belum turun, bagaimana mau kita realisasikan? Tapi kami terus berupaya mewujudkannya dengan cara membuka peluang kepada pihak ketiga," ungkap Renward kepada MedanBagus.Com, Selasa (22/10/2013) sesaat lalu.
Renward tidak menampik akibat lambannya pengoprasian Trans Medan ini, berdampak kepada terbengkalainya Shelter (pos pemberhentian-red) yang lebih dulu dibangun. Namun pihaknya telah melakukan pendataan, berupa jumlah shelter yang sudah beralih fungsi atau rusak.
"Saya sudah perintahkan anggota untuk mendata Shelter-shelter yang rusak dan beralih fungsi. Nanti akan kita perbaiki," kilahnya.
Sementara itu, menyangkut akses atau jalur yang akan digunakan bus massal ini, Dishub Medan masih menggunakan jalur kendaraan umum lainnya. Pasalnya jalan dikota Medan berbeda dengan jalan yang ada dikota lain seperti Jakrata dan Pekanbaru.
"Untuk jalur Trans Medan nantinya, kita masih kombinasikan dengan jalur kendaraan umum lainnya. Tidak ada jalur khusus seperti Jakarta dan Pekanbaru," terangnya.
Besar harapan, keberadaan Trans Medan ini mampu mengatasi tingkat kemacetan di Kota Medan yang sudah masuk dalam kategori mengkhawatirkan. Masyarakat pengguna kendaraan pribadipun, diharapkan mau beralih menggunakan angkutan massal yang telah disediakan Pemko Medan. [ded]
KOMENTAR ANDA