Setelah tergenang banjir selama beberapa hari, Plt Walikota Medan Dzulmi Eldin, akhirnya memantau Sekolah Dasar Negeri 067092 yang beralamat di Jalan Brigjen Katamso, Sei Mati, Kecamatan Medan Maimoon, Senin (21/10/2013) sore ini.
Meski terlambat, Dzulmi Eldin juga mengunjungi rumah warga yang terendam banjir di Gang Merdeka, masih di kawasan yang sama.
Dalam kunjungan itu, Plt Walikota meminta Lurah Medan Maimoon, Absin, agar mempersiapkan siswa-siswi SD tersebut untuk digabungkan dengan 4 SD lainnya yang berdekatan dengan kantor lurah.
"Tahun depan kita akan menganggarkan pembangunan empat lantai di sekolah yang berada di dekat kantor lurah tersebut. Jadi untuk sekolah tersebut akan menjadi 5 sekolah SD Negeri yang menjadi satu lokasi nantinya," ujarnya.
Dikatakannya, Pemko Medan juga telah melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk pembangunan rusunawa.
" Tapi semua tergantung dengan masyarakat. Jika memang mau kita pindahkan, maka akan kita bangun rusunawa bersama pemerintah pusat. Kita meminta agar masyarakat di sekitar sini harus kompak agar pembangunan tersebut dapat terlaksana," ujarnya.
Dijelaskannya, banjir tersebut tidak hanya disebabkan oleh curah hujan melainkan juga banjir kiriman yang terjadi dari hulu yang masuk dan merendam permukiman warga.
"Kita juga telah melakukan rapat dengan Gubsu, BWS, Pemko untuk mengetahui dimana celah-celah untuk mengatasi banjir. Kita juga telah membahas bagaimana mengatasi drainase dan anak-anak sungai tersebut. Kita akan melakukan koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai untuk mengetahui hal tersebut," ujarnya.
Seperti diberitakan MedanBagus.Com sebelumnya, akibat banjir yang melanda Kota Medan pada Minggu (20/10/2013), membuat aktivitas belajar di Sekolah Dasar Negeri 067092 terganggu.
Ratusan siswa di sekolah SD tersebut bukannya menimba ilmu, tetapi menimba air membersihkan sekolah mereka dari genangan lumpur akibat banjir.
Pantauan MedanBagus.Com, Senin (21/10/2013) siang, air masih terlihat menggenangi sejumlah moubiler sekolah tersebut. Tampak pula beberapa ruangan kelas milik para siswa untuk menimba ilmu belum dibersihkan dari lumpur sisa genangan air tersebut. Tak sampai disitu, aktivitas belajar juga terpaksa ditunda hingga ruang tersebut bersih.
Salah seorang guru S Sitorus mengatakan, akibat banjir tersebut membuat aktivitas belajar menjadi terganggu.
"Banjir yang melanda di sekolah ini sudah sudah terjadi dalam dua pekan terakhir ini. Kelurahan Sei Mati juga termasuk daerah yang terparah. Setelah sempat surut tiga hari, kini banjir kembali melanda kawasan ini," ujarnya.
Dikatakannya, akibat banjir tersebut pihak sekolah terpaksa menunda ujian semester. Seperti diketahui, di Kelurahan Sei Mati terdapat dua sekolah yang dapat menampung lebih dari 400 siswa di Kecamatan Maimun ini. [ded]
KOMENTAR ANDA