Kementerian Agama segera mengevaluasi Tim Pembimbing Haji Daerah (TPHD) dalam membantu jamaah haji di Tanah Suci. Sebab, selain salah dalam membimbing manasik haji, keberadaannya juga sering disalahgunakan.
Ketua DPR, Marzuki Ali pernah mempertanyakan keberadaan TPHD yang ada di setiap kloter karena ternyata sebagian kursi itu hanya diisi orang-orang yang dekat dengan Gubernur dan Bupati/ Walikota.
"Ada karena tim suksesnya atau punya jasa lain, ada juga yang tidak mau lama menunggu antrean haji sehingga ambil jalan pintas menjadi pembimbing haji," kata Marzuki Ali.
Saat ini sejumlah kloter ternyata mempunyai TPHD bermasalah seperti berusia di atas 70 tahun, tidak memahami manasik haji, tidak mau menunjukkan identitas sebagai TPHI, dan tidak melakukan sama sekali bimbingan ibadah.
Menteri Agama Surya Darma Ali juga menyadarai hal tersebut. Dia mengaku segera melakukan kajian terhadap keberadaan TPHD di sejumlah daerah. Apalagi terdapat banyak kekeliruan dalam membimbing manasik haji.
"Ada jamaah yang merasa tak perlu tawaf dan sai karena dia sudah mencium hajar aswad, dan ada juga yang cukup haji dengan salat haji di hijir Ismail. Balitbang Kemenag tengah mengkaji peran petugas bimbingan ibadah haji ini," kata Suryadharma Ali.
Menurut Suryadharma, kajian itu bisa saja akan menghapuskan keberadaan (TPHD) dan menyerahkan sepenuhnya masalah ibadah jamaah melalui kelompok bimbingan ibadah haji.
"Kalau kajian menunjukkan petugas bimbingan tidak efektif maka nanti kita akan memberikan visa haji kepada ketua kelompok bimbingan ibadah haji yang lebih intens melakukan bimbingan kepada jamaahnya," katanya.
Namun, tambah dia, para ketua kelompok itu akan mendapat perlakukan khusus untuk mendapatkan visa haji dan tidak seperti jamaah lain.
"Artinya tidak mungkin ketua kelompok haji daftar sekarang tetapi berangkat delapan tahun lagi menunggu giliran. Mereka akan mendapat perlakukan khusus sehingga bisa berangkat bersama dengan jamaah yang dibimbingnya," katanya.
Menteri juga menilai sudah saatnya jamaah bisa mandiri dalam melakukan manasik haji dan tidak ada lagi salah persepsi tentang manasik haji. [ded]
KOMENTAR ANDA