Harga emas berjangka turun akibat munculnya kekhawatiran melemahnya permintaan emas, setelah harga kembali ke level di atas US$ 1.300 per ounce pada pekan ini.
Seperti dilansir dari Wall Street Journal, Sabtu (19/10/2013), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember melemah US$ 8,4 menjadi US$ 1.314,6 per ounce di Divisi COMEX, New York Merchantile Exchange. Dalam sepekan, harga emas tercatat naik 3,7%.
Harga emas melonjak hingga 3,2% pada perdagangan Kamis merespons kesepakatan Kongres Amerika Serikat (AS) yang memutuskan untuk menghindari gagal bayar (default) utang dan membuka kembali kantor pemerintah AS.
Namun, penutupan sementara (shutdown) pemerintahan AS selama 16 hari tersebut justru membuat investor memprediksi Bank Sentral AS (The Fed) akan memutuskan menahan stimulus moneternya.
Pembelian obligasi bulanan yang dilakukan The Fed telah mendukung emas karena investor bakal beralih ke emas untuk menghindari inflasi yang muncul akibat kebijakan tersebut.
Sayangnya, kenaikan harga yang tengah terjadi harus tergerus melemahnya permintaaan emas dari China yanng merupakan konsumen terbesar kedua di dunia , setelah India. Para analis menyatakan, permintaan dari importir China cenderung menurun ketika harga naik. [ded]
KOMENTAR ANDA