Direktur Eksekutif Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Sumut, Rurita Ningrum, menilai anggaran untuk rapat kerja (Raker) DPRD Medan yang besarnya hampir setengah miliar tidak wajar mengingat kinerja anggota dewan.
"Langkah yang dilakukan DPRD tersebut sah-sah saja diakhir tahun. Tapi apa yang sudah mereka lakukan selama ini kepada masyarakat," tanya Rurita kembali.
Namun lanjut Rurita, mengkritisi anggaran yang dipergunakan sebesar Rp484 juta tersebut, sangat tidak masuk diakal karena belum menunjukkan perubahan yang signifikan di masyarakat.
"Jika melihat anggaran sebesar Rp484 juta dengan jumlah anggota dewan sebanyak 50 orang, maka setiap anggota dewan menghabiskan anggaran lebih kurang Rp9,6 juta. Jelas hal ini tidak wajar sama sekali," katanya.
Untuk itulah Fitra Sumut meminta agar Sekretariat DPRD Medan dapat terbuka serta menyampaikan kepada publik anggaran yang telah dipergunakan.
"Mohon kiranya Sekretarat DPRD Medan bila telah berakhirnya agenda dapat menjelaskan kepada masyarakat tentang pengunaan anggaran secara terperinci. Karena mengingat dana yang digunakan adalah uang rakyat bersumber dari pajak rakyat," pungkasnya.
Diketahui, DPRD Kota Medan akan menggelar Raker di Hotel Grand Aston Jalan Raden Saleh Medan 19-20 Oktober 2013 mendatang. Kegiatan tersebut menelan biaya yang cukup fantastis hampir menyentuh setengah miliar rupiah atau tepatnya Rp 484 juta.
Namun Sekretaris DPRD Kota Medan, Azwarlin membantah akan menghambur-hamburkan uang tersebut seluruhnya pada Rapat Kerja DPRD Medan itu.
"Untuk plafon anggaran memang sebesar itu, tapi kita tidak pakai seluruhnya. Berapa habisnya anggaran akan diketahui setelah seluruh acara berakhir," jelas mantan Camat Medan Johor itu, Jumat (18/10/2013).
Azwarlin mengatakan, dilaksanakan Raker tersebut sepenuhnya untuk menyusun program kerja DPRD Medan untuk tahun 2014. Dari hasilnya tersebut diyakini akan bermanfaat bagi masyarakat kota Medan.
"Raker ini berguna untuk menyusun program kerja ditahun 2014. Tapi tidak seutuhnya anggaran habis karena yang paling besar itu hanya biaya penggunaan hotel saja. Kalau ada sisa, ya kita kembalikan ke kas DPRD lah," yakinnya kepada wartawan. [ded]
KOMENTAR ANDA