Hanya gara-gara sang meminta kartu keluarga (KK), Pita Uli boru Nababan (30) warga Asrama Widuri Blok Gaharu Marindal Kec. Medan Amplas dipukuli oleh suaminya, Tohap Fernando Simanjuntak (33) di rumah mertuanya di Jalan Kenari V Prumnas Mandala.
Tak terima dengan perlakuan suaminya, Pita pun melaporkannya ke Polsek Percut Seituan.
Di Polsek Percut, Sei Tuan, Pita menuturkan, saat itu dirinya datang ke rumah suaminya untuk meminta kartu keluarga guna mengurus KTP. Namun,
suaminya tak memberikannya dan malah memukuli dirinya. Tak sampai disitu, Pita juga diseret oleh suaminya di depan rumah yang becek. Beruntung warga sekitar yang melihat kejadian itu melerainya.
"Saya sudah dua tahun pisah ranjang bang. Aku ke sana hanya minta KK untuk mengurus KTP tapi dia malah memukulku. Aku dipukul dan diseret di lumpur," terang ibu satu anak ini, Minggu (13/10/2013) sore.
Selama ini, lanjut Pita, dia juga tidak diberi ijin untuk untuk menjenguk anaknya. "Aku juga gak dikasih lihat atau bawa anakku, padahal kalau masih balita gitu kan masih hak asuh samaku. Tapi buku nikahku sama suami, dia yang menyimpan," ungkap Pita.
Sementara itu, di tempat terpisah Kapolsek Percut Sei Tuan, AKP Ronald Sipayung, Sik, SH, mengatakan telah menerima laporan korban.
"Laporannya sudah kita terima, dan masih kita mintai keterangan dulu," jelasnya. [hta]
KOMENTAR ANDA