MBC. Hingga kini kasus pembobolan uang tunai Rp 500 juta dari mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Rakyat Indonesia (BRI), Jalan Kol. Yos Sudarso Medan, Kamis (10/10) kemarin, masih didalami. Pihak kepolisian terus melakukan pemeriksaan terhadap 8 orang saksi.
"Kita masih periksa delapan saksi dan akan berkembang. Sementara ini, kita mendalami keterangan seluruh pekerja di securicor vendor BRI," ucap Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Jean Calvijn Simanjuntak, Sabtu (12/10/2013) malam.
Dikatakannya, dari 8 saksi, dua diantaranya adalah saksi tempat kejadian perkara (TKP) dan enam lainnya dari pegawai BRI. Kendati demikian, Calvijn belum mau merinci siapa saja nama-nama saksi yang telah diperiksa.
Saat disinggung apakah sudah ada gambaran tersangka dalam kasus ini, terlebih sebelumnya Kapolsek Medan Barat AKP Rony Nicholas Sidabutar menduga 'pemainnya' adalah orang dalam, Calvijn mengaku pihaknya masih mendalami kasus tersebut. Dan belum menemukan siapa tersangkanya. "Belum ada mas. Sampai sejauh ini masih kita dalami," katanya melalui selular.
Saat ditanya berapa total kerugian sebenarnya, Calvijn mengatakan, kerugian total lost dalam kasus ini belum bisa dipastikan. Sebab masih dalam penyelidikan petugas. "Masih didalami mas," imbuhnya.
Dijelaskannya, untuk mengantisipasi hal serupa, pihaknya telah melakukan kordinasi kepada Kapolsek-kapolsek di jajarannya dan Kabag Ops Pam Obvit Polresta Medan untuk melakukan patroli. "Secara umum, kita sudah melakukan kordinasi kepada Kapolsek-kapolsek dan Kabags Ops Pam Obvit untuk terus melakukan patroli," ujarnya. [hta]
KOMENTAR ANDA