Minimnya ruang partisipasi kaum Marhaen didalam proses percepatan pembangunan Kabupaten Deli Serdang menjadi salah satu fokus yang patut dicermati dengan serius. Pasalnya kaum tani, nelayan dan buruh di Kabupaten terluas di Sumatera Utara ini masih terus berdiri di garis pinggir dan tak mendapat tempat kehormatan sebagai komponen penting bagi pembangunan daerah.
"Sumatera Utara, khususnya Kabupaten Deli Serdang adalah suatu gugusan wilayah dimana penggerak roda ekonomi masih dipenuhi oleh kaum marhaen seperti buruh, nelayan dan tani. Namun keberadaan kaum marhaen masih tetap dipinggirkan," ujar ketua caretaker Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA-GMNI) Deli Serdang Oki Teger Mahatidana Bangun kepada MedanBagus.Com, Jumat (11/10/2013) didampingi Ketua PD PA GMNI Sumut Ir. Lancar Siahaan dan Sekertaris PA GMNI Deli Serdang, Roby Tamba.
Untuk itu, lanjut Oki, konsolidasi kaum marhaen di Kabupaten Deli Serdang perlu digelar, mengingat posisi kaum marhaen di kabupaten terluas di Sumut itu masih sekadar menjadi komponen pelengkap bagi proses pembangunan daerah.
Dikatakan Oki, pada Minggu (13/10/2013) mendatang pengurus PA GMNI Deli Serdang akan menggelar konfrensi cabang. Diharapkan dari pertemuan yang akan dibuka oleh Bupati Deli Serdang Amri Tambunan itu, akan muncul kader-kader marhaen yang memiliki potensi yang berwawasan nasional.
"Indonesia hari ini tengah mengalami krisis kepemimpinan. Suka atau tidak, krisis itu berdampak pada semua lini. Termasuk pembangunan daerah seperti Kabupaten Deli Serdang," ujar Oki yang juga Ketua Panitia Konfercab PA GMNI Deli Serdang.
Sementara itu, lelaki berkacamata ini mengatakan, mengenai perhelatan acara yang akan digelar di Aula Gedung Cadika, jalan Negara Komplek Cadika Pramuka Lubuk Pakam, Minggu (13/10) akan mengambil tema "Fungsi dan peran Pemerintah dalam menyelamatkan Kaum Marhaen"
"Acara ini juga akan dihadiri akademisi, Pengurus PA GMNI Pusat serta sejumlah pejabat Pemkab," ujar dia. [hta]
KOMENTAR ANDA