Perampokan toko emas yang terjadi di Kota Medan beberapa waktu lalu dinilai merupakan aksi yang terorganisir dan berkaitan dengan terorisme.
"Kita lihat saja dalam kronologis kejadian itu. Pelaku dengan percaya diri menggunakan senjata di siang hari didepan keramaian dan prosesnya juga begitu cepat dan rapi," kata Komisioner Komisi Kepolisian Nasional Logan Siagian di ke sela - sela kedatangannya di Polresta Medan, Kamis (10/10/2013).
Dijelaskannya, selain mengarah ke pada aksi terorisme, kejadian serupa juga pernah terjadi dalam kasus perampokaan CIMB Niaga di Jalan Aksara. Terlebih, beberapa narapidana kasus terorisme yang melarikan diri dari Lapas Kelas I Tanjung Gusta Medan pada Kamis (11/7/2013) lalu, hingga kini juga belum tertangkap.
" Hal ini semakin mengindikasi kuat kalau kasus itu berkaitan dengan kasus terorisme.
Mereka profesional. Jelas terlihat dalam aksi itu, para pelaku mengincar harta dan uang. Namun sebenarnya, bila saat aksi itu berlangsung ada yang mencoba menggagalkan, saya perhitungkan para pelaku akan langsung menembaknya dengan senjata api yang mereka miliki," tegasnya.
Untuk itu, pihaknya mengaku telah berdiskusi panjang dengan Kapolresta Medan, Kombes Pol Nico Afinta terkait kasus ini. Bahkan, pihaknya juga telah meminta langkah-langkah prefentif dan refresif Polresta Medan dalam menyelesaikan kasus ini.
"Kita melihat dalam penanganan kasus ini masih profesional dan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Pada dasarnya, perbuatan tindak pidana akan tetap terjadi. Di seluruh negara di dunia ini, tidak ada yang bebas dari perbuatan kriminalitas. Begitu juga dengan [olisi, tidak ada yang dapat mengungkap 100% kasus kejahatan. Namun, yang terpenting adalah situasi dan kondisi yang aman dan terkendali," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Medan, Kompol Jean Calvijn Simanjuntak yang dikonfirmasi soal kasus ini mengatakan, pihaknya masih terus berupaya mengungkap kasus ini dan melakukan pengejaran terhadap pelaku.
"Tim masih melakukan pengejaran. Saat ini tim sudah menyebar ke 2 arah yaitu ke arah laut dan arah tempat yang biasa dijadikan sebagai tempat persembunyian para teroris. Pastinya, kita tetap berupaaya mengungkap kasus ini," tandas Calvijn. [ded]
KOMENTAR ANDA