Panitia Pengawas Pemilihan Umum ((Panwaslu) Kabupaten Dairi, menemukan pelanggaran pemilu sebelum dilakukannya pemberian hak suara yang akan berlangsung pada Kamis, (10/10/2013) besok.
Beberapa pelanggaran yang telah didata yaitu adanya pemilih ganda dengan nama ganda dan alamat ganda sebanyak 50 ribu, dan temuan ini dilaporkan oleh Lembaga Pecinta Pilkada Jurdil secara resmi ke Kantor Panwaslu di jalan SM Raja, Sidikalang.
"Temuan tersebut sudah dilaporkan kepada KPU Kabupaten Dairi agar segera ditindak lanjuti dan diperbaiki, namun setelah diperbaiki tetap saja ada pemilih ganda," kata Ketua Panwaslu Dairi Hotmanita Capa dalam siaran pers yang diterima Medanbagus.Com, Kamis (10/10/2013).
Dia menjelaskan, hingga saat ini KPU Dairi masih melakukan pemeriksaan terhadap daftar pemilih ganda tersebut, namun hingga malam ini belum ada jawaban dari KPU Dairi mengenai perbaikannya.
Selain itu, Panwas juga tidak mengetahui berapa jumlah kertas surat suara yang dicetak oleh KPU Dairi untuk kebutuhan pencoblosan besok, apakah masih sesuai dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) atau sudah berubah.
DPT Kabupaten Dairi 203.910 jiwa ditambah 2,5 persen untuk kertas suara cadangan, tapi berdasarkan informasi dan laporan Sekretaris KPU Dairi kepada Panwaslu, bahwa Pada Selasa, (8/10) lalu, seribuan warga yang berdemontrasi ke kantor KPU Dairi di jalan Palapa, No.5 melakukan protes mempertanyakan kinerja KPU.
Sambung Hotmanita, Saat itu massa mempertanyakan kinerja KPU dan jumlah kertas suara kepada Ketua KPU, KPU mengaku kepada masyarakat bahwa kertas suara sudah dibagikan secara keseluruhan namun setelah massa melakukan pemeriksaan ditemukan kertas suara sebanyak 2 ribu.
"Kertas suara yang ditemukan massa kemudian dijarah dan dibagi bagikan, besar kemungkinan pada pemilihan besok akan beredar kertas suara yang tidak jelas," paparnya.
Saat Panwaslu mempertanyakan kepada KPU mengenai kertas suara yang dijarah, KPU tidak bisa menjelaskannya, apakah jumlah tersebut bagian dari stok kertas suara cadangan atau tidak.
"Kami menduga ada permainan pihak-pihak tertentu agar situasi di Dairi tidak kondusif," tuding Hotmanita.
Selain itu, Panwaslu juga menemukan adanya kertas suara yang rusak dan kotak suara yang juga rusak, semua itu sudah menjadi temuan dan catatan panwaslu yang akan dilaporkan kepada Bawaslu Sumut untuk ditindak lanjuti.
Hotmanita juga menyesalkan dengan tindakan KPU yang tidak professional, dimana pada malam sebelum pemberian hak suara (red- hari ini) mengeluarkan surat edaran KPU Nomor : 1090/KPU-Kab-002.434790/X/2013 per tanggal 9 oktober 2013 tentang penjelasan dalam pelaksanaan pemungutan suara kepada PPK, PPS dan KPPS , mengenai penggunaan Surat Keterangan kependudukan oleh Kepala Desa/Lurah setempat bagi masyarakat yang KTP nya tidak berlaku lagi dan bagi pemilih yang telah cukup umur tetapi belum memiliki KTP (Pemilih Pemula) boleh memberikan hak suaranya.
"Inikan tidak benar, kami menduga ada upaya untuk memobilisasi massa yang dilakukan oleh salah satu pasangan untuk meraih suara. Seharusnya KPU kalau mau buat surat edaran ya jauh hari agar bisa di evaluasi oleh Panwaslu," ucapnya.
Panwaslu akan terus mengawasi mengenai surat edaran tersebut, dan bila nantinya Panwaslu atau masyarakat menemukan pada hari pemberian hak suara ada pemilih yang menggunakan surat keterangan dari kepala desa tetapi belum mencukupi umur atau usianya akan ada sanksi yang diberikan.
"Kita akan pidanakan kepala desa atau lurah tersebut karena sudah melakukan pelanggaran pemilu yang diatur oleh UU," tegas Hotmanita.
Panwaslu menghimbau kepada semua pasangan calon khususnya pasangan incumbent yang maju dalam pilkada ini untuk tidak melakukan atau menggerakkan atau memerintahkan jajarannya melakukan mobilisasi massa khususnya pemilih pemula di Pilkada Dairi ini.
Panwaslu juga mengharapkan masyarakat untuk berperan aktif dan segera melaporkan apabila ada menemukan pelanggaran Pemilu agar bias ditindak lanjuti ke Panwaslu kecamatan maupun kelurahan.
"Kami melihat ada upaya pihak lain untuk merusak proses demokrasi, untuk itu diharapkan polisi dan pihak keamanan lainnya dalam melakukan pengamanan dalam pesta rakyat yang akan diogelar besok," tutup Hotmanita. [ded]
KOMENTAR ANDA