Sejak tiga hari terakhir, Senin hingga Rabu (9/10/2013), pemadaman listrik yang kerap terjadi di Kota Medan dan sekitarnya, mulai berkurang dari rata-rata 3 kali sehari menjadi hanya sekali. Bahkan di sejumlah wilayah, pemadaman tidak lagi terjadi.
Kondisi ini tentu disambut baik masyarakat meski memunculkan keheranan tersendiri. Hal itu dirasakan seorang ibu rumah tangga bernama Evi. Ibu dua anak yang bermukim di Kecamatan Medan Johor itu mengaku kaget dengan listrik di rumah yang terus menyala.
"Sudah dua hari ini listrik di rumah kami tidak pernah padam lagi. Kok bisa ya? Tapi syukur juga sih," akunya.
Menurutnya, pemadaman listrik yang kerab dilakukan PLN telah menjadi beban tersendiri bagi dirinya maupun kaum ibu rumah tangga lainnya. "Gimana tidak pusing kalau anak pulang sekolah, nasi belum masak. Padahal lauknya sudah siap disantap," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan pengelola warung internet di kawasan Jalan Karya Jaya, Reza. Baginya, dua hari tanpa pemadaman (Senin - Selasa) telah mengaktifkan kembali usaha yang dikelolanya empat tahun terakhir. "Sudah lancar lagi pemasukan warnet. Kemarin terpotong karena harus beli bensin untuk genset," bebernya.
"Kenapa tidak dari beberapa bulan lalu sih antisipasinya. Kalau tidak kan, awak gak pusing bayar cicilan kereta (motor-red). Mudah-mudahan terus beginilah," ujarnya.
Defisit Berkurang 100 MW
PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara sendiri sejak pertengahan Oktober terus berupaya mengurangi defisit listrik sebesar 200 Mega Watt (MW) pada pelanggan umum menjadi 100 MW. Upaya ini diharapkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuhan Angin 2 berkapasitas 100 MW.
"Bila PLTU Labuhan Angin 2 masuk ke sistem kelistrikan Sumbagut pada pertengahan Oktober 2013 ini, maka defisit listrik pada siang hari atau Luar Waktu Beban Puncak (LWBP) sebesar 200 MW bisa berkurang menjadi 100 MW," kata Manager Teknik PT PLN Wilayah Sumut, Ir Ahmad Hidayat Pane dalam temu konsultasi Bakohumas Sumut dan Sosialisasi Kondisi Kelistrikan Sumbagut di Kantor PT PLN Wilayah Sumut Jl KL Yos Sudarso Medan, Selasa (8/10/2013).
Hidayat Pane bilang, prediksi lain untuk mengurangi defisit listrik di Sumbagut –terdiri dari Aceh, Sumut, dan Riau—yang siang hari mencapai 200 MW dan malam hari mencapai 300 MW, adalah dengan menyewa pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).
"Bila pada November 2013 minggu I dan II masuk PLTD sewa sebesar 150 MW, maka cadangan di pelanggan umum bertambah menjadi 14 MW. Namun pelanggan tegangan tinggi masih padam pada saat WBP (pukul 18.00 WIB – 24.00 WIB) sebesar 60 MW, industri tegangan menengah 72 MW dan Captive Power 80 MW,: jelasnya seraya menambahkan tahap berikutnya pada Minggu ke-IV Desember 2013 akan masuk PLTD Sewa MFO 80 MW.
Strategi lain mengurangi defisit listrik, lanjut Hidayat, adalah dengan mengharapkan pasokan tambahan listrik dari PT Inalum sebesar 45 MW dan bila PLTD sewa sebesar 160 MW masuk pada Minggu II Desember 2013.
Hidayat yang bergantian dengan Raider Sigalingging menjelaskan, bahwa penyebab terjadinya defisit listrik di Sumbagut antara lain disebabkan beberapa faktor. Yakni, pertumbuhan beban yang tinggi mencapai 14,5 persen dan daftar tunggu yang mencapai 863 MW.
Kemudian dari sisi pembangkitan, pembangkit baru yang mengalami keterlambatan mencapai 660 MW. Di antaranya PLTU Nagan Raya 1 dan 2 dengan daya masing-masing 110 MW dan PLTU Pangkalan Susu 1 dan 2 dengan masing-masing daya 220 MW.
Berikutnya pasokan gas ke unit pembangkit sektor Belawan sebesar 8 BBTUD (40 MW) berhenti sejak Juni 2013, keterlambatan izin pembangunan PLTA Asahan III dengan daya 2 x 90 MW, serta penyaluran atau transmisi yang mengalami masalah sosial untuk pembangunan SUTT (saluran udara tegangan tinggi) 275 kV Binjai - Pangkalan Susu yang disebabkan oleh sengketa tanah antar-ahli waris, pencurian besi tower oleh OTK, tidak diijinkannya oleh warga untuk mendirikan tower walaupun tanah sudah dibebaskan.
Dikesempatan itu, Hidayat juga menjelaskan bahwa PLTU Nagan Raya Unit 1 dengan kapasitas 110 MW, hari ini mulai uji Realibitiy Run selama 30 hari, sedangkan Unit 2 tahap komisioning untuk persiapan start up pada bulan Desember 2013. [ded]
KOMENTAR ANDA