Mahasiswa yang tergabung dalam solidaritas mahasiswa peduli IAIN SU (SOMASI IAIN SU) kembali menggeruduk ke biro rektor IAIN SU. Mahasiswa ini menunjukkan kekesalan terhadap berbagai kebijakan Nur A Fadhil Lubis yang menjabat sebagai rektor dianggap tidak pro mahasiswa IAIN SU langsung disambut keras oleh pihak pengamanan.
Pengamanan yang bertugas menghantam masa aksi dan sempat terjadi baku hantam antara pihak pengamanan dan mahasiswa. Merasa ditekan. masa aksi yang dikordinatori Halim Munthe, berusaha melawan sampai akhirnya bisa dipisahkan.
Terlihat masa aksi membawa sebuah keranda yang menunjukkan mati rasa keprihatinan mahasiswa terhadap matinya nurani rektor IAIN SU melihat kehidupan mahasiswa
Dalam orasinya, mahasiswa yang kesal mengungkapkan kemarahannya dan menyatakan bahwa rektor King of Pendzolim mahasiswa karena aksi mereka dirusak dengan tindakan refresif pihak pengaman yang diduga kuat mendapat pesan dari rektor.
Mahasiswa ini juga menuntut hasil Audit BPK no 629 belanja hibah yang berasal dari Binsos dan Bina Kemasyarakatan TA 2011 yang tidak dilengakapi pertanggungjawaban sebesar Rp 2 Milyar.
Penyaluran Dana OPAK Tahun 2013 yang belum diteima DEMA, DEMAF, UKK /UKM dan HMJ. Peningkatan Kapasitas ICT melalui peningkatan bandwith internet yang tidak sesuai realisasi.
Pengembangan Jaringan internet pada RKA-KL TA 2010 sudah dianggarkan Rp. 88.870.000 diduga mark up. Tolak Surat Peraturan Rektor IAIN SU No 17 Tahun 2013 tentang BLU yang berkenaan dengan mahasiswa seperti sewa Aula Rp 500 ribu dan Lapangan futsal Rp 80.000/Jam dianggap tidak mendukung bakat mahasiswa.
Transfaransi beasiswa dan penyalurannya di masing-masing fakultas diduga tebang pilih dan terjadi pemotongan serta mahasiswa meminta keamanan kampus ditingkatkan karena mahasiswa rawan kehilangan sepeda motor.
Tidak ditanggapi aksi tersebut mahasiswa tetap melanjutkan aksinya. Dan melaksanakan sholat jenazah sebagai bentuk kepasrahan mahasiswa pejabat rektor tak kunjung turun untuk menjumpai massa aksi dan akhirnya membubarkan diri sembari mengancam akan melakukan aksi kembali dengan massa yang lebih besar pungkas Ibnu RA Nasution Koordinator aksi tersebut. [ded]
KOMENTAR ANDA