
Selain itu, mahasiswa yang datang dengan mengenakan kostum hitam serta berpayung hitam itu juga menggotong sebuah lilin raksasa yang juga dialamatkan kepada PLN.
Tak pelak, kedatangan demonstran yang jumlahnya belasan itu membuat kaget karyawan PT PLN Area Medan. Pihak pengamanan gedung pun buru-buru menutup pagar untuk menghalau kedatangan tamu yang tak diundang.
"Kenapa bang tutup pagar itu, kami hanya mau mengasihkan rekor Muri kepada manager PLN bukan merusuh," ujar Faisal yang merupakan Dekan III Fakultas Hukum UMSU itu.
Namun, petugas di gedung itu tetap menutup pagar dan memanggil petinggi PLN yang berada di sana. "Abang bilang tidak rusuh, buktinya beberapa hari yang lalu saya kenal pukul sama massa waktu mengadakan aksi unjukrasa pemadaman listrik," ujar seorang satpam ketakutan.
Setelah salah seorang perwakilan PLN mendatangi mmahasiswa itu, lalu pintu gerbang dibuka.
Faisal lalu memberikan Piagam penghargaan Rekor Pemadaman Listrik dan lampu teplokkepada Manager Pemasaran PLN Medan, Zainuddin.
"Ini kami berikan sebagai apresiasi kami kepada PLN yang telah memadamkan lampu masyarakat. Semoga pemberian kami ini dapat diterima dan disampaikan kepada pimpinanan," katanya.
Usai memberikan penghargaan mahasiswa langsung meninggalkan kantor PLN tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. [hta]
KOMENTAR ANDA