MBC. Meski gunung Sinabung untuk sementara dianggap "aman," namun letusan gunung tertinggi di Tanah Karo pada pertengahan bulan lalu itu masih menjadi perbincangan masyarakat.
Hal itu terdengar dari obrolan sejumlah ibu-ibu di dalam angkutan umum "Rio" dari Kota Brastagi menuju desa Sigarang-Garang, Naman Teran, Kamis, (3/10/2013). Dari wajah mereka masih tersirat kekhawatiran.
Dari perbincangan itu, Ate Malem Sembiring, sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online, mengatakan tiga desa yang tak jauh dari lubang magma gunung Sinabung masih belum kembali ke desanya.
Tiga desa itu meliputi desa Bekerah dan Simacem yang masuk kecamatan Naman Teran. Sedangkan Suka Meriah masuk kecamatan Payung.
Dari mulut dia terungkap bahwa warga tiga desa itu masih bertahan di posko pengungsian. "Kampung mereka dekat lubang lahar Sinabung," ujarnya.
Bahkan pihaknya mendapat informasi dari keluarganya yang tinggal di desa Bekerah, bahwa lubang magma di gunung Sinabung sekarang ada tiga.
Sebelum meletus lubang itu hanya ada dua. Bahkan warga di sana kata dia lagi berspekulasi kalau pemunculan lubang baru itu sebagai proses gunung itu melahirkan anak.
Bahkan seorang perempuan yang tengah membawa anaknya, bernama Sehat Menda Meliala malah menceritakan kalau info yang didengarnya desa Mardingding, kecamatan Tiganderket, saat ini tanahnya retak.
"Mereka sekarang mengungsi," katanya.
Tak hanya di atas angkot, ketika tiba di desa Sigarang-garang, Kabupaten Naman Teran, peristiwa meletusnya gunung Sinabung, masih jadi topik hangat diperbincangkan warga desa tersebut. [ded]
KOMENTAR ANDA