Wakil Gubernur Sumatera (Wagubsu), Tengku Erry Nuradi, mengibau Pemerintah Kota (Pemkot) Tanjung Balai menyusun strategi dan agenda kegiatan guna meningkatkan kunjungan wisatawan tahun 2014 mendatang. Salah satunya adalah dengan mengemas paket wisata budaya dan kuliner hasil olahan laut.
Himbauan ini disampaikan Wagubsu Tengku Erry Nuradi dalam acara ramah tamah dengan Pemkot Tanjung Balai dan segenap jajarannya di pendopo rumah dinas Walikota Tanjung Balai, Thamrin Munthe, Selasa (1/10/2013). Hadir dalam acara tersebut Wakil Walikota Tanjung Balai, Rolel Harahap, tokoh masyarakat dan pemuka agama.
Dalam kesempatan tersebut, Erry menegaskan, sebagai salah satu dari 11 Kabupaten/ Kota yang tergabung dalam Forum Managemen Regional Danau Toba (Lake Toba Regional Managemen), Tanjung Balai layak memiliki peran dalam menjadikan Danau Toba sebagai destinasi wisata bertaraf internasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar Danau Toba.
Tidak hanya merealisasikan program kerjasama promosi, namun juga menawarkan paket wisata bagi wisatawan domestik dan mancanegara dengan mengembangkan program wisata berbasis agribisnis, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan transportasi.
"Selain mengembangkan potensi bidang agribisnis, UMKM atau transportasi, Pemkot Tanjung Balai bisa mengembangkan program budaya dan kuliner, misalnya olahan hasil laut,” sebut Erry.
Erry meyakini, Tanjung Balai memiliki potensi karena sebagai pintu gerbang masuknya wisatawan mancanegara dari Malaysia dan Singapura. Sebagai pintu gerbang, Pemkot Tanjung Balai dapat merangkul pihak travel, biro perjalanan dan pengelola perhotelan mengemas paket wisata yang menarik.
"Tanjung Balai jangan sebagai kota transit saja. Mari sama-sama kita fikirkan agar wisatawan Malaysia dan Singapura mau menginap satu atau dua malam di Tanjung Balai sebelum mengunjungi Danau Toba atau daerah wisata lainnya di Sumut," sebut Erry.
Untuk mendukung hal tersebut, Pemkot Tanjung Balai layak menyiapkan sarana perhotelan dengan fasilitas pendukung memadai serta pelayanan prima. Selain itu, pengelola pariwisata dapat mengemas paket wisata dengan mengedepankan sajian budaya khas daerah Tanjung Balai.
Lebih lanjut Erry mengatakan, hasil penelitian Kementerian Pariwisata, tiap wisatawan yang mengunjungi Indonesia sedikitnya menghabiskan biaya mencapai $1000 perorang. Sebagai salah satu pintu gerbang, sajian wisata budaya dan kuliner Tanjung Balai layaknya dapat menyerap $100 atau $200 dari tiap wisatawan.
"Saya yakin, kemasan wisata yang baik dan memiliki daya tarik dapat merangsang wisatawan Malaysia dan Singapura tinggal beberapa hari di Tanjung Balai sebelum berangkat ke lokasi wisata lain di Sumut," sebut Erry.
Dalam kesempatan yang sama, Erry mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut terus menggerakkan seluruh komponen untuk merealisasikan visi misi menyejahterakan rakyat yang berdaya saing. Tujuan tersebut akan bergerak lamban jika berbagai pihak tidak saling bersinergi dan saling dukung.
"Membenahi Sumut tidak seperti makan cabai. Saat dimakan langsung terasa pedasnya. Perlu dukungan dari seluruh lapisan masyarakat untuk bangkit dari ketertinggalan. Mari kita saling bantu agar keluar dari masalah yang ada," ajak Erry.
Acara ramah tamah dengan Pemkot Tanjung Balai berlangsung penuh keakraban. Apalagi saat tarian melayu yang ditampilkan anak-anak serta Wak Uteh, group musik terkenal asal Kota Kerang ikut menyemarakan dengan lagunya yang kocak. [ded]
KOMENTAR ANDA