Aksi unjukrasa yang dilakukan puluhan masyarakat dari Gerakan Masyarakat Peduli (GMP) Kota Medan di depan Kantor Walikota Medan, Jalan Kapten Maulana, Selasa (1/10/2013) siang ini berakhir ricuh.
Pasalnya sekelompok preman melakukan pengusiran paksa saat aksi sedang berlangsung. Diduga belasan preman tersebut merupakan suruhan pejabat terkait karena dugaan korupsi yang dilakukan Plt Walikota Medan, Dzulmi Eldin.
Pantauan di lapangan, puluhan preman tersebut mengusir pengunjukrasa saat melakukan orasi. Preman tersebut juga terlihat memaksa masuk para pendemo ke dalam mobil dan menendang sebagaian massa.
Tampak pula seorang oknum PNS di Pemko Medan yang diketahui bernama Panda juga terlihat bergabung dengan preman tersebut untuk mengusir massa.
"Bubar kalian, apa pula yang kalian demo. Apa sudah kuat kalian. Kan sudah kubilang jangan demo, masih juga kalian demo. Mau mati kalian rupanya," ujar salah seorang preman.
Para preman yang membubarkan massa sempat dihalau pihak kepolisian. "Jangan kalian tunjang massa itu, jangan anarkis biar kan mereka bubar sendiri," ujar seorang polisi.
Seperti diketahui, massa yang melakukan aksi tersebut terkait korupsi Dzulmi Eldin sewaktu menjabat sebagai Kepala Dinas Pendapatan (Kadispenda)
Mereka menuding Dzulmi Eldin dituduh melakukan tindak pidana korupsi saat menjabat sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Medan. Berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2006-2007, ditemukan kerugian negara sebesar Rp 20 Milyar.
Dugaan korupsi tersebut meliputi, sewa gedung Bank Sumut senilai Rp2,1 Milyar, upah pungut senilai Rp2,8 Milyar dan Rehap Komputerisasi senilai Rp14 Milyar. [ded]
KOMENTAR ANDA