MBC. Lalat buah (bactrocera sp) merupakan ancaman besar bagi petani buah, khususnya petani jeruk di Kabupaten Tanah Karo. Sebelumnya mereka belum pernah diserang hama seperti itu.
Berbagai cara telah dilakukan petani untuk membasmi hama yang kini menjadi musuh terbesar bagi petani jeruk asal ''Bumi Turang'' itu, tetapi tidak berhasil. Setiap dilakukan penyemprotan, hanya beberapa hari hama itu hilang dan akhirnya kembali lagi.
Namun kecemasan petani Karo, akan sirna karena pembasmi lalat buah ini sudah ditemukan obatnya. Dudi Wardana Supit bersama rekannya Felix Gan telah menemukan insektisida yang mampu membasmi dan mengusir lalat buah.
Menurut Dudi, sebelum membuat pembasmi lalat buah itu, pihaknya meneliti dan mengenali jenis hamanya.
"Pertama-tama kita harus tahu jenis hama apa yang menganggu tanaman kita. Pada kasus ini kita diserang oleh lalat buah. Lalat itu memiliki sensor cahaya yang sangat tinggi. Dulu pernah dilakukan teknik penyemprotan pada pagi hari sebelum matahari terbit, namun kurang efektif juga. Lalu kita berpikir untuk menyerang sistem pernafasan lalat buahnya,'' jelasnya, kepada wartawan, Senin (30/9/2013).
Dudi menjelaskan, proses penyerangan lalat buah itu dilakukan dengan ovipositornya. lalat betina menusuk kulit buah dan meninggalkan telurnya hingga 50-100 butir. Setelah 2-3 hari, telur akan menetas dan menjadi ulat.
Ulat ini, kata dia, akan membuat terowongan di dalam buah dan memakan daging buah. Ulat yang telah dewasa meninggalkan buah dan jatuh ke tanah, kemudian membuat terowongan 2-5 cm dan bermetamorfosis menjadi kepompong. Total daur hidupnya antara 23-35 hari, tergantung keadaan udara.
Lanjutnya untuk membasmi lalat buah, baik dari proses telor hingga ulat, yang mampu hanyalah insektisida, yang diberi nama Chrisdan. Obat ini dapat dipakai per satu botol berukuran 450ml untuk lahan jeruk lebih kurang 1 hektar.
''Insektisida Chrisdan dapat dipakai untuk lahan seluas satu hektar. Dengan pemakaian tiga kali semprot, maka lalat buah akan habis dan tanaman selamat dari serangan lalat buah,'' jelasnya.
Dudi yang pernah melakukan studi hingga ke Israel ini, menyarankan agar kebun jeruk diatur sedemikian rupa sehingga tidak bertumpuk seperti semak-semak.
''Hal ini tentunya mendukung perkembangbiakan lalat buah yang menyukai tempat-tempat yang gelap dan lembab. Ada baiknya tempat seperti ini juga disemprot dengan Chrisdan agar lalat buah benar-benar hilang.''
Keampuhan insektisida Chrisdan ini juga telah dibuktikan oleh Caleg Partai Hanura dari Kabupatan Karo, Sastroy Bangun. Dia menganggap Charisdan ini bakal menjadi pahlawan bagi petani Karo khususnya petani jeruk.
''Saya sudah mencoba keampuhan Charisdan. Hasilnya luar biasa, setelah melakukan penyemprotan 3 kali berturut-turut dalam dua minggu, hama lalat buah di ladang saya Desa Suka Kecamatan Tiga Panah telah mati dan tidak tampak lagi. Bukan itu saja, kini pucuk baru tumbuh kembali di pohon jeruk saya,'' jelas Sastroy caleg dapil V Kabupaten Karo ini.
Dikatakan, insektisida Chrisdan ini akan sangat membantu produksi petani buah khususnya jeruk di Tanah Karo. Fungsi Charisdan bukan saja membasmi hama lalat buah saja tetapi cukup bagus untuk membasmi semua hama dan jenis serangga.
''Kita sangat bersyukur, bisa bertemu dangan pak Dudi Supit ini, karena dengan hasil temuannya, petani Karo akan kembali bergairah dan bersemangat nantinya. Dalam hal ini, kita juga akan bertemu dengan Kepala Dinas Pertanian Karo, Agustoni Tarigan. Dia sangat antusias ingin bertemu, karena telah ditemukan pembasmi lalat buah. Insektisida Chrisdan ini nanti, bakal disosialisasikan sebagai bagian dari program penyelamatan petani buah,''pungkas Sastroy.
Insektisida Chrisdan ini juga telah dicoba oleh Erwin Perangin-angin warga Kecamatan Tigapanah dan juga beberapa warga Desa Merek.
Lalat buah adalah hama yang banyak menyerang buah-buahan dan sayuran. Lalat buah merupakan salah satu hama penyebab gagal panen buah-buahan dan sayur-mayur.
Serangan lalat buah ini, mengakibatkan, buah akan gugur sebelum waktunya, hitam mengeras, dan busuk sehingga mengurangi kuantitas dan kualitas hasil produksinya. Perubahan cuaca yang cukup ekstrim dan tingkat curah hujan disinyalir mendorong tingginya pertumbuhan populasi lalat buah.[ded]
KOMENTAR ANDA