Satuan Pelajar dan Mahasiswa Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila (Sapma MPW PP) Sumatera Utara menyesalkan dan mengutuk keras tindakan oknum polisi Polresta Medan yang menganiaya Ketua dan anggota Sapma PP Medan usai malakukan aksi demo di Belawan Kamis (26/9/2013) kemarin.
Ketua Sapma PP, Iqbal Hasibuan meminta tegas para oknum polisi yang bertindak di luar standar operasional prosedur (SOP) dipecat dari jabatannya.
"Sapma PP Sumut juga akan mengajukan proses hukum untuk oknum polisi tersebut. Karena, telah memukuli anggota dan ketua Sapma PP Medan, Rahmadian Shah secara membabi buta dan mengalami cedera serius sehingga terpaksa menjalani di beberapa rumah sakit di Medan," katanya kepada MedanBagus.Com, Senin (30/9/2013).
Dijelaskannya, kejadian ini bermula saat Dian (panggilan akrab Rahmadian) mendapat telepon dari salah seorang anggotanya yang menjadi korban dalam bentrokan Ormas Kepemudaan PP VS IPK di jalan Merak Jingga.
Lalu dirinya datang ke lokasi bentrokan itu. Namun, kedatangannya ke tempat itu menjadi bencana. Saat dirinya hendak menolong anggotanya, Dian malah didatangi segerombolan Sat Sabhara dengan menggunakan sepeda motor jenis trail langsung menghajar Dian dan kelima anggotanya, Putra, Okto, Wahyu, Riki, dan Akbar.
"Saya berusaha menyelematkan temannya dengan membuka pintu belakang, namun oknum polisi tersebut langsung menghajar bagian belakang kepala saya hingga terjatuh dan bersimbah darah. Tak sampai disitu, oknum polisi dengan brutal menghajar ke 5 temannya hingga babak belur. Kami disuruh buka baju dan berjalan jongkok seperti pelaku kejahatan,” katanya.
Tidak lama berada di Mapolretsa Medan dan sempat menjalani serangkaian pemeriksaan, akhirnya Dian dan 5 orang anggotanya serta 8 anggota Pemuda Pancasila lainnya yang juga babak belur dipulangkan dan langsung dirujuk ke Rumah sakit Pirngadi Medan.
"Kami tidak terima dengan perlakukan oknum polisi dan akan segera melaporkan kejadian ini, kasus ini kami laporkan ke Propam Polda Sumut bila perlu sampai ke Kompolnas. Polisi yang seharusnya mengayomi dan melindungi masyarakat, malah menganiaya. Tidak terlihat Tribata Polisi saat penanganan bentrokan itu. Mereka seperti preman berbaju Polisi, " kesalnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Sabhara Polresta Medan, Kompol Tris Zevi Lesmana yang dikonfirmasi via telepon, enggan memberi jawaban. [hta]
KOMENTAR ANDA