Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali akan mengusulkan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar menetapkan Hari Amal Bakti Kementerian Agama yang jatuh pada pada 3 Januari sebagai Hari Kerukunan Beragama.
Hal itu dikatakan Suryadharma Ali saat menghadiri doa untuk bangsa dan penutupan Wahana Negara Raharja (WNR) yang digelar Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI), di Akademi Kepolisian (Akpol), Semarang, Jawa Tengah, Minggu (29/9/2013).
"Kerukunan beragama di negeri ini adalah yang terbaik di dunia. Karena itu, kami akan mengusulkan kepada Presiden SBY agar menetapkan setiap tanggal 3 Januari sebagai Hari Kerukunan Beragama," kata Menag Suryadharma Ali, dikutip dari setkab.go.id.
Ia yakin Indonesia adalah negara yang memiliki kerukunan beragama yang bisa menjadi teladan global. Sebab, pemerintah memberikan kebijakan istimewa untuk hari besar semua agama di Indonesia.
Ia mencontohkan, hari besar umat Islam Idul Fitri dinyatakan sebagai libur nasional. Begitu pun Natal yang diperingati umat Kristen dan Katolik. Hari besar umat Hindu dan Buddha pun demikian. Bahkan, Hari Raya Imlek kini juga dinyatakan sebagai hari libur nasional. Tetapi, Menag tak menampik masih adanya konflik agama di tengah-tengah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Namun, ia menilai sengketa itu adalah hal wajar.
"Konflik wajar, karena fitrah manusia diciptakan Tuhan sekaligus dengan sifat amarah. Di sinilah fungsi agama mengajarkan umat untuk mengatur dan mengendalikan emosinya. Sehingga kehidupan yang penuh warna bisa rukun, harmonis, dan sejahtera," jelas Menag.
Menurut Menag, diusulkannya Hari Amal Bakti Kementerian Agama pada 3 Januari sebagai Hari Kerukunan Beragama di Indonesia, didasari keinginan sejumlah pihak untuk melihat ustad, kiai, pendeta, romo, pastur, biksu, masyarakat dan para tokoh lintas agama berjalan bersama bergandengan tangan. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA