Didaulatnya ekonom senior DR. Rizal Ramli menjadi Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dalam Rakernas di Bali, Sabtu (28/9/2013), tidak hanya untuk penugasan terkait persoalan teknis bisnis semata. Biar bagaimana pun, Ketua Umum Kadin adalah jabatan politis.
Dia akan lebih banyak berkutat pada masalah-masalah kebijakan. Kadin tentu harus memperjuangkan kebijakan ekonomi yang menguntungkan kekuatan bisnis nasional, daerah, dan rakyat Indonesia.
Direktur Program Centre for Economic and Democracy Studies (CEDeS), Edy Mulyadi menilai, visi RR, demikian Rizal Ramli disapa, merubah Kadin menjadi elemen penting dalam mensejahterakan segenap bangsa sangat tepat. Dengan begitu, Kadin tidak lagi menjadi sekadar organisasi lobby untuk kepentingan para pemimpinnya.
Edy juga yakin RR bakal bisa mewujudkan visinya itu. Selain maknyus untuk soal-soal makro ekonomi, dia juga maknyus untuk urusan mikro ekonomi. Soal kemampuan memimpin organisasi, tentu jadi catatan prestasi lain dari sosok yang pernah menjabat Menteri Koordinator Perekonomian dan Keuangan di era Pemerintahan Abdurrahman Wahid itu. RR merupakan angin segar dunia usaha.
"Rizal Ramli memang pernah menduduki sejumlah jabatan publik yang strategis dan penting. Artinya, dia oke untuk hal-hal makro ekonomi. Tapi, lewat serenceng prestasi yang pernah diukir RR, tentu bukan perkara baru apalagi asing bagi dia untuk menyelesaikan berbagai persoalan teknis bisnis," ujar Direktur Program Centre for Economic and Democracy Studies (CEDeS), Edy Mulyadi, di Jakarta kemarin.
Edy menekankan, sejarah bisa menjawab dengan fasih keraguan penguasaan dan kemampuan RR terkait soal-soal mikro ekonomi. RR misalnya, sukses mendatangkan untung bagi Bulog saat menjabat Kepala Bulog.
Saat menjadi Kapala Bulog, RR berhasil membawa keuntungan meski hanya memimpin selama 15 bulan. Di bawah tangan dinginnya, Bulog diubah menjadi instansi yang lebih transparan dan accountable, misalnya dengan penghapusan rekening off-budget menjadi on-budget yang mengakibatkan angka surplus yang cukup tinggi bagi Bulog.
Contoh lain bagaimana capres paling reformis versi Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) ini terjun langsung ke hal-hal mikro terlihat dari usahanya menyelamatkan Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) dari kehancuran akibat krisis 97/98. Sebagai Menko Perekonomian saat itu dia merestrukturisasi bisnis dan utang PT IPTN. Langkah pertama dilakukan dengan mengubah paradigma industri pesawat yang selama ini high cost menjadi kompetitif.
Jejak RR di ranah mikro, juga tampak ketika dia melakukan operasi penyelamatan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Langkah gebrakan lain yang menghasilkan prestasi gemilang juga terjadi ketika dia berhasil menggaet Rp 5 triliun dari Indosat dan Telekom untuk menambal APBN yang jebol. Hebatnya, lagi-lagi duit itu diperoleh tanpa harus menjual selembar pun saham PT Telkom dan Indosat.
RR yang di kalangan Nahdiyin akrab disapa Gus Romli ini juga sukses menghentikan rush yang melanda Bank Internasoinal Indonesia (BII) ketika bank milik taipan Eka Tjipta Wijaya itu kehilangan kepercayaan deposannya. Padahal waktu itu Bank Dunia dan IMF sudah menyarankan agar pemerintah melikuidasi BII dengan biaya sekitar Rp 4 triliun hingga Rp 5 triliun. Dan dengan solusi versi RR, lagi-lagi tidak sesen pun duit pemerintah yang harus dikeluarkan untuk menyelamatkan
Last but not least, kata Edy, adalah kinerja gemilang RR ketika menjadi Komisaris Utama PT Semen Gresik. Di bawah komando RR, Semen Gresik Grup tampil sebagai salah satu BUMN terbaik dengan menempati peringkat ke-7. Padahal, sebelumnya PT SG selalu tercecer di luar 20 besar. Laba bersih tahun 2007 melonjak 37% dari Rp1,3 triliun tahun sebelumnya jadi Rp1,8 triliun. Inilah kinerja terbaik sepanjang sejarah berdirinya PT Semen Gresik.
"Kita boleh dan bisa memegang kata-kata RR untuk kemudian menunggu pembuktiannya. Seperti yang sudah-sudah, tokoh ini selalu saja berhasil menyatukan ucapan dan perbuatannya. Selanjutnya, kita juga boleh berharap bahwa dia akan membawa pesan dari Bali untuk Indonesia," kata Edy sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online.[ded]
KOMENTAR ANDA