Rasa cinta tanah air dan persatuan dua hal yang amat penting dimiliki setiap warga negara yang rindu melihat bangsanya sejajar dengan bangsa lain di level dunia.
Tanpa nasionalisme dan persatuan, satu bangsa akan dijajah bangsa lain yang lebih kuat.
Keadaan terjajah memungkinkan bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalam bangsa itu dikuasai bangsa asing.
''Dan itulah yang terjadi pada bangsa kita. Nasionalisme dan persatuan kita melemah,'' ujar sejarawan Unimed Pil Ichwan Azari, akhir pekan kemarin.
Ichwan, seperti dikutip dari analisadaily menjelaskan, akibat nasionalisme dan persatuan kita melemah, kini bangsa kita dijajah bangsa lain, khususnya di sektor ekonomi. Kapitalisme merajalela.
''Buktinya, kalau dulu VOC menjajah demi mendapatkan rempah-rempah lalu menjualnya di Eropa. Kini pihak asing datang membeli barang di negeri kita lalu menjualnya juga di sini. Pihak asing menguasai aset-aset vital di banyak sektor seperti air, kopi, ayam, daging, buah, kacang, telur, rokok dan perbankan, serta asuransi.''
Celakanya, sambungnya, semangat melawan kapitalisme itu melemah di kita, termasuk kaum muda. Penjajahan ala VOC modern hingga kini terus terjadi. Kita melupakan kepahitan sejarah masa lalu saat bangsa kita terpuruk akibat terjajah.
''Kita juga lupa bahwa pada abad ke-19, perang ekonomi telah diperjuangkan para pahlawan seperti Sisingamangaraja,” katanya.[ded]
KOMENTAR ANDA