Indonesia ke depan membutuhkan seorang pemimpin negara yang lebih kuat, nasionalis sejati, yang otentik dan tidak suka berpura-pura.
"Besok Pemilu 2014 dimulai. Kita harus mulai mencari sosok pemimpin yang lebih kuat, nasionalis sejati, otentik, tidak berpura-pura, dan juga tidak menjadikan kekuasaan sebagai mata pencaharian," ujar cendekiawan muslim Ahmad Syafii Maarif dalam acara ramah tamah peserta konvensi capres Partai Demokrat Gita Wirjawan di Tennis Indoor, Senayan Jakarta, Minggu (29/9/2013) malam.
Buya, begitu dia akrab disapa mengingatkan kepada masyarakat Indonesia bahwa tipe pemimpin seperti itulah yang harus dicari dalam waktu yang tidak terlalu lama ke depan.
Mantan Ketum PP Muhammadiyah itu menambahkan ketidaksetujuannya dengan niatan mundur Gita Wirjawan dari jabatannya sebagai menteri perdagangan. Pasalnya, masa kerja kabinet yang tersisa tidak lebih dari setahun lagi.
"Katanya bung Gita mau mundur, saya tidak setuju. Niat baik memang, supaya tidak ada benturan kepentingan, Tapi, karena waktu tinggal satu tahun lagi, saya rasa bekerja sajalah dengan baik, otentik, tampil sebagai seorang nasionalis dan patriot sejati," sindir Buya sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online.
Selain ratusan pendukung, acara ramah tamah bersama Gita Wirjawan sendiri dihadiri sejumlah tokoh nasional, seperti Nono Anwar Makarim, Hayono Isman, Suwaedi Marasabessy, Maftuh Basyuni, dan Jeffrie Geovannie.[ded]
KOMENTAR ANDA