post image
KOMENTAR
Danau Toba sebagai ikon pariswisata Sumatera Utara kini banyak berbeda. Kondisi kota wisata itu dinilai kian memprihatinkan saja. Duh!

Keindahan danau yang menakjubkan itu telah dijarah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab demi kepentingan pribadi. Kenyataan ini dapat dilihat dari begitu banyaknya industri di Danau Toba yang dianggap telah merusak lingkungan sekitarnya akibat limbah yang dihasilkan industri itu sendiri.

Bahkan, karena sudah rusaknya lingkungan Danau Toba, saat pesta Danau Toba tahun 2013 salah seorang kontingen dari luar negeri diduga menolak berenang karena air Danau Toba dianggap sudah tercemar.

Ketua DPP LSM Pembela Kemerdekaan Rakyat (PAKAR) Sumut, Atan M Gantar Gultom mengatakan setiap usaha yang mengeksploitasi Danau Toba seharusnya jangan sampai merusak potensi keindahan dan kelestarian lingkungannya. Jika hal ini terjadi akan sangat merugikan masyarakat itu sendiri dalam jangka waktu panjang.

Katanya, seperti dikutip dari analisadaily, sangat dibutuhkan pengawasan dari semua komponen masyarakat termasuk LSM untuk memperjuangkan dan menentang semua pihak yang telah melakukan pencemaran Danau Toba.

Menurut Atan M Gantar Gultom perjuangan LSM ini harus tetap murni bertujuan untuk mengembalikan kelestarian lingkungan Danau Toba tanpa adanya agenda kepentingan kelompok atau kepentingan pribadi.

''Saya menganggap LSM seperti itu adalah pahlawan,'' serunya.[ded]

FOSAD Nilai Sejumlah Buku Kurikulum Sastra Tak pantas Dibaca Siswa Sekolah

Sebelumnya

Cagar Budaya Berupa Bangunan Jadi Andalan Pariwisata Kota Medan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Budaya