Upaya Ruhut Sitompul menduduki kursi Ketua Komisi III DPR mendapat tentangan dari sesama anggota Komisi Hukum tersebut. Selasa lalu, politikus Demokrat itu pun akhirnya batal dilantik.
Hal itu disampaikan bekas politikus Demokrat Ma'mun Murod Al-Barbasy kepada Rakyat Merdeka Online, Sabtu (28/9/2013).
"Setahu saya ini pergantian Ketua Komisi yang paling heboh," ujar Ma'mun Murod Al-Barbasy.
Meski mendapat penolakan, tapi Fraksi Demokrat tetap memaksakan mengajuan Ruhut. Menurut Ma'mun Murod, Ruhut tetap tetap diusulkan jadi Ketua Komisi III karena Ruhut punya jasa besar dalam proses pemakzulan Anas Urbaningrum dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat.
Dalam amatan Ma'mun Murod, Ruhut adalah orang yang paling istiqamah meminta Anas mundur. Karena itu, tidak mungkin Ruhut ngotot meminta Anas mundur tanpa ada janji-janji politik dari petinggi partai pemerintah itu.
"Ada kaidah ushul fiqh, bahwa pahala bergantung tingkat kesulitan dan kepayahannya. Nah, dalam kontek pemakzulan Anas, Ruhut layak dapat ganjaran politik yang setimpal. Ruhutlah orang yang paling gencar dan bersemangat meminta Anas mundur dan juga pasang badan untuk SBY," jelas Jurubicara Perhimpunan Pergerakan Indonesia ini.
Sebelumnya Ruhut Sitompul sudah mendapat ganjaran politik berupa mendapat nomor urut 1 di daerah pemilihan Sumut I dalam pencalegan dengan menyingkirkan orang-orang yang telah berjasa seperti pendiri Demokrat, Sutan Batoegana; peraih suara terbanyak Pemilu 2009, Wahab Dalimunthe dan orang yang selama ini telah berbuat banyak untuk Demokrat dan SBY, Ramadhan Pohan. Tapi ganjaran untuk Ruhut itu belum cukup.
"Jasa Ruhut dalam proses pemakzulan Anas dinilai tidak sebanding dengan jasa-jasa orang seperti Sutan Bhatoegana, Wahab Dalimunthe dan Ramadhan Pohan. Akan dipandang cukup kalau selain caleg nomor urut 1, juga plus jabatan Ketua Komisi III," ungkap penulis buku Anas Urbaningrum Tumbal Politik Cikeas ini.
Karena itu, jabatan Ketua Komisi III seperti hutang yang harus dibayarkan kepada Ruhut. Sehingga meski mendapat tentangan begitu keras, tapi pantang surut bagi Ketua Umum Demokrat menganulir nama Ruhut.
"Padahal pencalonan Ruhut di internal PD juga mendapat penentangan. Hanya mereka tidak berani nyanyi ke publik. Meski tidak lagi jadi pengurus PD, tapi saya kan tetap menjalin komunikasi dengan kawan-kawan di PD," tandasnya. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA