
"IPW melihat ada tiga indikasi untuk gejala teror besar ini," ujar Ketua Presidium IPW Neta S. Pane, Jumat (27/9/2013).
Pertama, hingga kini 250 dinamit yang hilang akhir Juni lalu hingga kini tak jelas rimbanya. Kedua, tokoh teroris Poso, Santoso belum tertangkap. Sedangka ketiga, kader-kader tokoh teroris Solo almarhum Sigit Qurdowi yang melakukan bom bunuh diri di Polres Cirebon masih gentayangan.
"Polri perlu kerja keras lagi mengantisipasi semua ini," ungkap Neta.
Sebelumnya, Neta menjelaskan, ledakan di Cirendeu, Tangerang Selatan tadi pagi, merupakan ledakan keempat dalam tiga bulan terakhir sejak hilangnya 250 dinamit.
Tiga ledakan sebelumnya di Polsek Rajapolah Tasikmalaya. Pelaku mengunakan modus baru, yakni bom panci. Sedangkan dua ledakan lainya di Vihara Ekayana Kebon Jeruk, Jakarta dan di Pospol Laligawe, Semarang. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA