MBC. Aktivitas perdagangan di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Karo berangsur normal. Hal ini seiring dengan kembalinya pengungsi ke rumah masing-masing pascaletusan Gunung Sinabung.
''Pasokan hortikultura khususnya jenis sayuran sudah kembali seperti sebelumnya. Harga tanaman relatif tidak berubah dalam sepekan terakhir. Walau ada beberapa jenis yang mengalami kenaikan dan penurunan harga, tetapi tonase barang yang dikirim ke luar daerah kembali stabil,'' ujar Panglima, juru timbang barang.
Diutarakannya, sebelumnya akibat letusan gunung, petani asal Desa Kutarayat, Kebayaken, Simacem, Bekerah, Sukanalu, Singgarang-nggarang, Gamber, Kuta Tengah, Gurukinayan, Mardinding, Penampen dan Sukameriah, hampir seminggu tidak datang menjual hasil tanamannya. Tapi dua hari belakangan sudah kembali ke pasar.
Sejumlah sayuran yang mengalami kenaikan harga antara lain sayur pahit yang sebelumnya Rp6.000 per kg naik menjadi Rp7.000 per kg, daun sop dari Rp5.000 menjadi Rp 8.000 per kg.
Sementara cabai merah yang sebelumnya Rp20.500 per kg turun menjadi Rp19.000 per kg.
Kentang dan tomat mengalami juga turun, kentang yang sebelumnya Rp7.000-7.500 per kg turun menjadi Rp6.800. Sedangkan tomat dari harga Rp2.200 turun menjadi Rp1.600 per kg.
''Sebagian harga barang turun bukan karena masalah Sinabung. Tetapi sehubungan bulan tua. Banyak yang frekuensi belanjanya berkurang karena keuangan mulai menipis jelang awal bulan. Mungkin kalau sudah gajian, baru harga kembali stabil, biasanya begitu,'' ujar Panglima tersenyum.
Sementara itu, Kabid Humas Pemkab Karo Jhonson Tarigan, mengatakan, tanggap darurat warga radius 3 km puncak Gunung Sinabung diberlakukan hingga Minggu (29/9/2013).
''Perpanjangan status tanggap darurat meliputi lima desa, yakni Suka Meriah, Kecamatan Payung. Desa Bekerah, Desa Simacem, Desa Kuta Gugung dan Desa Sigarang-garang di Kecamatan Naman Teran,'' terangnya. [ded]
KOMENTAR ANDA