post image
KOMENTAR
MBC. Bupati Mandailing Natal Muhammad Hidayat Batubara mengaku uang Rp1 miliar dari Direktur PT Bumi Lestari Surung Panjaitan dipakai untuk membeli sepeda motor Harley-Davidson.

Pengakuan ini disampaikan Hidayat yang menjadi saksi kasus suap dengan terdakwa Surung Panjaitan di Pengadilan Tipikor Medan, Rabu (25/9/2013).

Menurutnya, uang itu merupakan pinjaman dan bukan uang pelicin yang diberikan Surung untuk memuluskanya sebagai pemegang proyek pembangunan di Rumah Sakit Panyabungan, Madina, senilai Rp32 miliar.

Hidayat yang juga segera disidang itu mengaku harga Harley-Davidson yang ingin dibelinya sebesar Rp 600 juta dan baru dibayar Rp 400 juta.

''Waktu itu saya memang lagi butuh uang. Uang saya tinggal sekitar Rp 200 juta,'' katanya.

Jaksa penuntut Fitroh Rohcahyanto menimpali pernyataan tersebut dengan fakta penemuan uang sebanyak kurang lebih Rp 1 miliar di rumahnya. Namun, menurut Hidayat, uang itu milik isterinya.

Karena membutuhkan uang, dia pun meminta Plt Kadis Pekerjaan Umum Madina Khairul Anwar untuk mencarikan pinjaman. Uang sebesar Rp 1 miliar pun berhasil didapatkan Khairul. Uang tersebut diantarkan ke rumahnya di Jalan Sei Asahan, Medan, pada 12 Mei.

Berdasarkan pemantauan tim Komisi Pemberantasan Korupsi, mulai dari saat pengambilan uang oleh Khairul dari Surung di Hotel Arya Duta sampai penyerahan ke rumah Hidayat, mereka selalu mengantisipasi penyadapan oleh KPK.

Khairul, yang biasa dipanggil Pak Juragan, mencabut materai ponsel dicopot di parkiran hotel dan sewaktu ingin mengantarkan uang Rp1 miliar dalam pesan singkatnya ia menyebut mau mengantar ''kipang''.

Meskipun beberapa saksi dan rekaman telepon menyatakan Surung mendapatkan proyek pembangunan rumah sakit karena telah memberi Rp1 miliar, namun Hidayat tetap kukuh menyatakan uang itu utang.

Hidayat bahkan mengaku awalnya tidak tahu uang itu berasal dari Surung karena ia sempat menolak pengusaha konstruksi rekomendasi anggota DPRD Madina Ali Mutiara itu.

Namun, kenyataannya, sehari kemudian Surung Panjaitan berkunjung ke rumahnya di Jalan Asahan, Medan.

''Kami membicarakan proyek Kota Baru. Itu kan sudah lama. Pak Surung diperkenalkan oleh Pak Khairul,'' katanya.[ded]

Kuasa Hukum BKM: Tak Mendengar Saran Pemerintah, Yayasan SDI Al Hidayah Malah Memasang Spanduk Penerimaan Siswa Baru

Sebelumnya

Remaja Masjid Al Hidayah: Yayasan Provokasi Warga!

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Hukum