Pakar Hukum Tata Negara, Universitas Diponegoro Hasyim Asyari menyebutan penulisan identitas penduduk Sumatera Utara yang identik dengan penggunaan marga dibelakang namanya, diyakini mempermudah identifikasi mereka dalam Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP) yang penetapannya menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT) diundur.
Hal ini disampaikannya dalam diskusi berthema Apa Kabar Daftar Pemilih Sumatera Utara, di Gedung PWI Sumut, Jalan Adinegoro, Medan, Rabu (25/9/2013).
"Karena ada marga, biasanya namanya akan lebih mudah diteliti karena tinggal mencocokkan nama depan atau nama tengah," katanya.
Hasyim menyebutkan, penundaan penetapan DPT Pemilu Legislatif yang dilakukan KPU atas rekomendasi Bawaslu menuai kritikan dari sejumlah kalangan. Beberapa diantaranya bahkan mempertanyakan kesiapan KPU selaku penyelenggara Pemilu 2013 dan memunculkan kekhawatiran bakal tertundanya tahapan Pemilu.
Padahal di sisi lain, Hasyim menyebutkan, penundaan tersebut juga memberikan hal positif seperti tingkat akurasi data pemilih yang semakin tinggi serta lebih memberi jaminan agar warga negara yang telah memenuhi hak sebagai pemilih dapat masuk dalam DPT.
"Akurasi daftar pemilih saat ini sudah hampir mencapai 100 persen, dari sisi penulisan nama, tempat lahir, tanggal lahir, usia, status perkawinan, jenis kelamin dan penulisan alamat, seluruhnya berada pada kisaran 98 persen," ujarnya. [ded]
KOMENTAR ANDA