post image
KOMENTAR
Anggota Komisi A DPRD Medan Khairuddin Salim menilai, maraknya kejahatan jalanan akhir-akhir ini disebabkan aparat petugas keamanan sudah jarang berpatroli, khususnya di kawasan sudut kota dan daerah rawan tindak kejahatan.

 Menurutnya jika dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu, pasca kejadian perampokan Bank CIMB Niaga, aparat kepolisian sering berpatroli. Namun seiring ditemukannya para pelaku, kegiatan itupun mulai jarang terlihat.

"Jangan sampai ada insiden dulu baru aparat kita melakukan patroli. Kalau sudah begini, rasa kepercayaan masyarakatpun akan pudar, apalagi aparat keamanan kita hanya mengamankan tempat-tempat tertentu," terangnya kepada MedanBagus.Com, Rabu (25/9/2013) di ruang kerjanya gedung dewan sementara jalan Krakatau.

Ketika MedanBagus.Com mengarahkan pertanyaan kepada politisi Demokrat ini terkait perlukah pengusaha maupun masyarakat memiliki alat pengamanan diri seperti senjata air soft gun, Khairuddin menjawab itu tidak harus dilakukan. Menurutnya jika penjagaan yang dilakukan aparat kepolisian tidak pilih kasih, dipastikan, masyarakat akan merasa nyaman jika petugas selalu terlihat dan cepat tanggap ketika dimintai pertolongan.

"Kita ambil contoh para pengusaha, mereka bisa saja menyediakan alat perekam CCTV atau tombol yang terhubung langsung ke kantor kepolisian, jadi tidak harus menggunakan senjata air soft gun untuk pengamanan diri. Kalau sudah disalah gunakan, nantinya akan muncul masalah baru," pungkasnya. [hta]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas