Dortiah boru Sianipar (90) bersama putri bungsunya Parulian boru Siahaan (49) ditemukan dalam keadaan tewas didalam rumahnya di Dusun 2, Desa Batu 13, Kecamatan Dolok Masihul, Sergai, Selasa (24/9) sekitar pukul 10.00 WIB.
Kedua mayat terlihat mulai membusuk itu pertama kali ditemukan Tumiar boru Siahaan (62) saat berkunjung ke rumah orangtuanya untuk mempertanyakan tentang padi yang dititipkannya untuk digiling menjadi beras.
Melihat pintu rumah orangtuanya tertutup, Tumiar mencoba memanggil dari balik pintu, namun tidak ada sahutan kemudian Tumiar memangil dari pintu belakang. Merasa curiga Tumiar mendobrak pintu rumah orangtuanya kemudian Tumiar masuk.
Sampai dalam rumah Tumiar langsung mendatangi kamar dan membuka kelambu. Alangkah terkejutnya Tumiar melihat ibunya sudah tidak bernyawa dengan wajah memar. Kemudian Tumiar mencari adiknya, ternyata Parulian juga tewas dengan posisi bergeletak di ruang tamu ditutupi kain.
Kapolsek Dolok Masihul AKP Darwin Ketaren SH bersama Kasat Intelkam AKP Saksi Tarigan langsung turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP. Dari TKP tim reskrim Polres Sergai langsung melakukan pemeriksaan di sekitar rumah korban.
Setelah dilakukan identifikasi kemudian kedua mayat tersebut dibawa ke RSU Pringadi Medan untuk dilakukan visum, sementara ratusan warga terlihat terus berkumpul di sekitar rumah korban.
Pengakuan Tumiar kepada wartawan dilokasi mengatakan, Minggu (22/9) dirinya sempat datang melihat ibu dan adiknya tersebut sedang menjemur padi di halaman rumah. Kemudian Tumiar ikut menitipkan padi agar bisa digiling menjadi beras.
Menurutnya, ibunya tersebut baru saja menjual padi dan ubi hasil panen beberapa hari lalu. Namun uang hasil penjualan bersama perhiasan dititipkan kepada saudaranya di Tebingtinggi.
"Uang hasil panen dan perhiasan dititipkan, kalaupun ada uang di rumah hanya pas-pasan untuk belanja makan mereka," papar Tumiar.
Dikatakan Tumiar, sekitar jam 10.00 wib dirinya datang ke rumah orangtuanya untuk mempertanyakan padi dijemur apakah sudah digiling menjadi beras, namun sampai siang pintu rumah masih tertutup.
"Gitu aku dobrak pintu rumah aku langsung membuka kelambu, aku lihat mamak sudah tewas, kemudian aku juga lihat adik tewas dengan darah dilantai," ujarnya.
Tumiar menduga perampok mau mengambil uang dan perhiasan orangtuanya namun tidak ketemu sehingga perampok tersebut telah membunuh ibu dan adiknya.
"Perampok itu mungkin mau mengambil uang karena gak dikasi mereka membunuh ibu dan adikku," papar Tumiar sambil menangis.
Sementara itu Kapolres Sergai AKBP B Anies Purnawan Sik, MSi mengatakan, dari hasil memeriksaan tim identifikasi Polres Sergai korban tewas akibat dibunuh, karena pada kedua korban terdapat luka tusuk dan penganiyaan.
"Sampai saat ini kita masih menduga korban tewas akibat dibunuh, namun kita belum mengetahui motifnya," terang Kapolres. [ded]
KOMENTAR ANDA