Dua pejabat Kepolisian Daerah (Polda) Aceh menjenguk Brigadir Syahri Rahman, anggota Polsek Langsa Kota yang ditembak gembong narkoba Rabu (18/9/2013) lalu, di Rumah sakit Columbia, Medan.
Kedua pejabat Polda Aceh itu yakni Karo SDM Kombes Sarono dan Direktur Resnarkoba Kombes Trapsilo.
Menurut keterangan Sarono, kondisi korban sudah sangat baik dibandingkan ketika pertama masuk rumah sakit.
"Kondisinya sudah sangat baik, tadi kami juga sempat berkomunikasi. Dia juga sudah bisa duduk walau sebentar," kata Sarono, Selasa (24/9/2013).
Ia menyebutkan, tim medis yang menangani korban fokus memerhatikan ginjal yang belum berfungsi sempurna. Ia berharap pihak keluarga tabah dan percaya kepada Polda Aceh untuk terus mendampingi korban.
"Keluarga harus terus berkoordinasi dengan kami. Percayalah, Polda Aceh tidak akan meninggalkan anggotanya yang sudah membuktikan bertugas dengan baik," ujarnya.
Sementara abang korban, Hafrizal Rozi berharap perhatian yang diberikan Polda Aceh terus berlanjut dan mencangkup keluarga kecil adiknya. Ia juga meminta kejelasan mengenai masa depan adiknya, karena dokter sudah memvonis Brigadir Syahri lumpuh.
"Setiap hari dia harus cuci darah empat jam. Dokter bilang dia lumpuh, apa masih bisa jadi polisi kalau lumpuh begitu," ujarnya.
Ia sangat berharap perhatian Kapolda Aceh karena korban merupakan tulang punggung keluarga.
Data yang diperoleh, korban sudah melewati masa kritis. Korban yang sebelumnya dirawat di Ruang ICU, kini sudah dipindahkan ke ruang perawatan biasa.
Syahri rubuh di dalam menjalankan tugasnya. Ssesaat sebeulum tertembak, Syahri terlibat kejar-kejaran dengan buruannya, seorang bandar narkoba. [hta]
KOMENTAR ANDA