post image
KOMENTAR
Pasca erupsi gunung Sinabung beberapa waktu lalu harga sayur mayur di sejumlah pasar tradisional di Kota Medan melonjak. Hal itu dikarenakan selama ini Kota Medan masih bergantung pasokan yang berasal dari Kabupaten Karo.

Menyikapi hal tersebut, Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Medan meminta kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Medan agar mencari solusi terkait mahalnya harga sayur-mayur saat ini.

"Tentunya masalah ini harus dicarikan solusinya. Misalnya jangan hanya mengandalkan pasokan dari tanah Karo saja. Untuk itu kita (Komisi C-red) berharap Disperindag dapat fokus mengatasi persoalan ini," tegas Ketua Komisi C DPRD Medan, A Hie SH kepada MedanBagus.Com, Senin (23/9/2013).

Dikatakan A Hie, untuk saat ini seharusnya Disperindag lebih fokus terhadap situasi harga sayur mayur yang belum stabil di Kota Medan. Selain itu, katanya, agar mencari alternatif pasokan sayur mayur dari daerah sekitar seperti Binjai, Langkat maupun daerah lainnya.

"Disperindag harus fokus dan bekerja keras untuk mengontrol harga dengan cara mencari pemasok lain, guna menetralkan harga sayur mayur untuk sementara ini. Kan bisa saja mengalihkan pasokan dari daerah lain, seperti Binjai atau Langkat," ujar politisi Demokrat Medan ini.

Kepada para pedagang A Hie berharap, untuk saat ini jangan hanya bergantung pasokan yang berasal dari Tanah Karo, melainkan mulai berfikir untuk menggunakan produk lokal di sekitar daerah Medan.

"Dalam kondisi sekarang ini, masyarakat Kota Medan seharusnya lebih memilih untuk membeli sayur mayur lokal, di mana mengingat pasokan yang biasa dari Tanah Karo begitu langka keberadaannya sehingga harga menjadi tidak stabil di pasar tradisional," pungkas A Hie. [hta]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi