
Aksi saling dorong antara pengunjuk rasa dengan pihak pengamanan pun tidak terelakan. Akibatnya, salah seorang security dipukul oleh massa yang telah panas
Namun, aksi tersebut tidak berlangsung lama, karena manager PLN Area Medan langsung menemui massa .
Koordinator aksi, Joni mengatakan, sudah hampir dua pekan ini pemadaman listrik secara bergilir terjadi di Kota Medan.
Akibatnya, gejolak masyarakat pun terjadi karena sudah merasa sangat dirugikan oleh kebijakan Perusahaan Listrik Negara (PLN) itu.
"Kita merasa prihatin terhadap pemadaman ini, karena banyak aktifitas warga terganggu, seperti aktifitas belajar-mengajar dan terganggunya roda perekonomian dan industri ukm akibat pemadaman listrik yang dikhawatirkan akan bermuara kepada PHK massal," katanya.
Tak hanya itu, massa juga prihatin terhadap kecelakaan lalu lintas korban meninggal dan kebakaran akibat pemadaman listrik ini.
"Kita menuntu pejabat PLN melaksanakan UU No. 32/2009 tentang ketenagalistrikan yang menyatakan PLN wajib menyediakan pembangkit listrik sesuai dengan mutu dan keadaan baik. Karena konsumen listrik berhak mendapatkan tenaga listrik dengan wajar," ujarnya.
Sementara itu, Manager PLN Area Medan, Abdul Haris Nasution yang menerima massa aksi menyatakan, pemadaman listrik yang terjadi di Kota Medan disebabkan karena defisitnya cadangan listrik yang ada di daerah ini .
"Dalam mengatasi pemadaman ini, pihaknya terpaksa harus menyewa genset berkapasitas 150 MW untuk menambah pasokan listrik yang ada di Sumut. Saat ini masih dalam tahap pemasangan dan kita tergetkan akan selesai pada Oktober hingga November 2013 agar tidak terjadinya lagi pemadaman," ujarnya.
Usai mendengarkan penjelasan Manager massa akhirnya membubarkan diri, namun massa berjanji akan kembali untuk menagih janji. PLN untuk menyelesaikan krisis listrik ini. [hta]
KOMENTAR ANDA