MBC. Pemadaman listrik bergilir belakangan ini membuat biaya operasional rumah sakit membengkak. Soalnya, untuk satu penggunaan genset selama satu jam menghabiskan 300 liter solar.
''Rumah sakit tidak boleh mati listrik. Kalau listrik dari PLN padam, maka kita gunakan genset,” kata Kasubbag Humas RSUD dr Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin, Minggu (22/9/2013).
Sebenarnya, sebut Edison, rumah sakit tidak menyediakan dana khusus untuk membeli solar.
''Biasanya listrik padam paling lama hanya satu jam, tapi sekarang sudah lebih dari satu jam. Padahal, untuk satu jam itu, kita gunakan genset memakai 300 liter solar,'' jelasnya.
Divisi Hukum Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Sumut ini juga menambahkan, selain harus menambah biaya operasional untuk beli solar dalam mengoperasikan genset, pemadaman listrik yang terlalu sering dan secara tiba-tiba bisa mengakibatkan alat medis yang menggunakan arus listrik rusak.
''Tidak hanya biaya operasional saja, alat-alat medis juga riskan rusak,'' ujarnya seperti dikutip dari analisadaily.
Masalah lain yang paling dikhawatirkan, katanya, pemadaman listrik tiba-tiba juga membahayakan nyawa pasien yang berada di ruang operasi atau pasien yang lagi memakai alat medis.
''Inilah paling bahaya. Meskipun genset kita otomatis, begitu listrik padam, beberapa detik hidup, tapi tetap saja kita khawatir,'' ujarnya.
Dia mengharapkan, pihak manajemen PLN dapat berkoordinasi dengan pihak rumah sakit jika ada jadwal pemadaman. Dengan begitu, pihak rumah sakit dapat bersiap-siap sebelum pemadaman dilakukan. [ded]
KOMENTAR ANDA