MBC. Pemadaman listrik yang sudah rutin di Kota Medan dan belakangan ini "jam tayang" pemadamannya tambah tidak "karuan" hingga membuat masyarakat pelanggan kecewa.
Kekecewaan masyarakat dilampiaskan dengan merusak dan melempari kantor PLN, seperti yang terjadi di Salapian, Binjai dan Tebingtinggi.
''Manajemen PLN harus merespon kemarahan masyarakat dengan meminimalisir terjadinya pemadaman bergilir,'' kata Walikota LIRA Medan, Ganda Manurung, ST, MBA, Jumat (20/9/2013).
Jika manajemen PLN mengabaikan rasa kecewa masyarakat pelanggan, maka dampaknya akan lebih fatal lagi.
''Rasa kecewa itu harus diobati dengan berbagai langkah, misalnya memberikan kompensai pembayaran, atau sejenisnya. PLN jangan hanya menuntut kewajiban pelanggan, tapi mengabaikan hak-haknya. Pemadaman ini termasuk mengabaikan hak pelanggan,'' ujar Ganda seperti dikutip dari analisadaily.
Ganda Manurung menambahkan, kekecewaan masyarakat semakin besar karena tidak semua anggota DPRD sebagai wakil rakyat secara kompak dan maksimal menyuarakan penghentian pemadaman listrik, padahal sudah jelas merugikan ekonomi masyarakat di tengah himpitan kehidupan.
"Anggota DPRD harusnya bisa lebih kompak untuk memperjuangkan percepatan penghentian pemadaman listrik. Sangat diperlukan gerakan secara serentak dan masif dari wakil rakyat untuk mendesak dengan tegas agar PLN tidak lagi "mempermainkan" warga Medan dengan pemadaman listrik," ujarnya.[ded]
KOMENTAR ANDA