post image
KOMENTAR
Warga dari beberapa desa di Sei rampah akhirnya menunaikan ancamanannya dengan menduduki kantor PLN Ranting Sei Rampah yang berada di Dusun 9, Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah, Sergai, Jumat (20/9) usai salat Juma.

Puluhan warga Rampah yang gerah itu mengepung kantor PLN dengan membawa dengan membawa beberapa spanduk yang berisikan tututan hingga hujatan yang diarahkan ke PLN karena kerap memadamkan listrik.

"Kami kecewa atas pelayanan PLN yang tidak profesional sehingga masyarakat dan pengusaha merugi akibat seringnya terjadi pemadaman listrik," ujar perwakilan masyarakat.

Masyarakat juga minta ketegasan pihak PLN menyampaikan kemasyarakat batas waktu pemadaman listrik,sehingga masyarakat dapat mengantisipasi kebutuhan yang mereka persiapan sebelum listrik padam.

"Maunya pihak PLN mengumumkan jam pemadaman listrik, sehingga warga bisa mempersiapkan diri untuk masak atau mengisi air, bukan secara mendadak sehingga warga kebingungan," papar Butet warga Sei Rampah.

Sementara itu, Abdul Rakim selaku Kepala PLN Ranting Sei Rampah usai demo mengataka, pihaknya berterima kasih kepada masyarakat yang telah melakukan kritik seputar kinerja pihaknya sehingga kedepan mereka akan bekerja lebih profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Kritikan terhadap kinerja kami yang dilantorkan masyarakat tadi sangat baik sehingga selaku pimpinan saya baru 2 bulan disini sehingga tau bagaimana kinerja bawahan saya," terangnya.

Menurutnya. kalau masalah pemadaman listrik, itu merupakan wewenang dari atas, pihaknya hanya mendapat informasi akan terhadi pemadaman listrik.

"Yang matikan aliran listrik bukan kami, kadang istri saya marah tiba-tiba listrik padam," ujar Rahim.

Aksi siang tadi siang mendapat pengawalan ketat dari puluhan personil Polres Sergai. [hta]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas