
Seperti yang dihimpun MedanBagus.Com di status BBM, wartawan Metro 24 Jam Reza Daeng Syahputra, Jumat (20/9/2013). Reza mengkritik PLN yang hingga hari ini tak juga bisa menyelesaikan krisis listrik dengan menulis di status BBM "Sudah cocok PLN ini dibante,".
Demikian pula Ibey Nasution yang berkomentar di akun Facebooknya dan menyerukan gerakan seribu lilin buat PLN.
"Indonesia sudah merdeka dan umurnya saat ini sudah 68 tahun, tapi kenapa rakyat sampai saat ini rakyatnya masih belum bisa mendapatkan penerangan yang seutuhnya.MARI BUAT GERAKAN SERIBU LILIN BUAT PLN."
Hal yang sama juga dilakukan penulis Hujan Tarigan yang terus memasang status di akun Facebooknya. Dia terus menghiasi dinding FBnya dengan berbagai kecaman dan seruan agar PLN memperbaiki kinerjanya.
Dia bahkan sempat menulis bahwa pemadaman yang belakangan ini kerap terjadi dapat memprovokasi warga untuk melakukan hal-hal yang tak diinginkan.
"Jangan sampai provokasi PLN ini menimbulkan anarki, kriminalisasi dan bentuk kejahatan subversif gaya baru lainnya. Kalau pun Sumut dipenuhi teroris pada akhirnya, ini semua karena PLN!" tulis dia.
Sementara itu, Dekan Fakultas Hukum UMSU dalam tweeternya, @farid_wajdi70 juga menyuarakan langkah PLN yang tidak konkrit dan malah memanggil sejumlah pemimpin media di Sumut untuk menggelar jumpa pers. "#lovePLN Kami Butuh Solusi, bukan Konferensi (pers)."
Akhir-akhir ini pemadaman listrik semakin kerap terjadi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. PLN memadamkan listrik lebih dari lima kali sehari. Bahkan waktu menyala hanya dua jam dibandingkan waktu pemadaman yang bisa berlangsung hingga tiga jam.
Dinda, warga jalan Bromo yang mengeluh sudah berhari-hari terjadi pemadaman listrik di rumahnya. Pemadaman bahkan membuat stok lilin telah habis.
"Kemarin listrik mati bakar lilin, semalam juga, hari ini juga. Besok stok lilin habis, ya sudah bakar rumah saja biar terang sekampung," kesalnya.
Dirinya berharap, jika PLN tidak lagi mampu untuk mengatasi krisis yang ada di Sumut, maka pihak PLN harus berbesar hari dengan menjualnya kepada pihak swasta.
"Jika PLN tidak mampu lagi ngapaian dipaksakan , lebih baik dijual aja kepada pihak swasta agar masyarakat tidak menderita," pintanya. [hta]
KOMENTAR ANDA