
Hal itu diperparah dengan ketidaksigapan Pemkab Karo Cq Dinas Pendidikan Kabupaten Karo yang hingga kini belum juga mendirikan sekolah darurat.
Ketika hal itu dikonfirmasi MedanBagus.Com, Kepala Dinas Pendidikan Kab.Karo Sastra Tarigan mengaku bahwa data yang mereka miliki belum valid. Namun begitu, pihaknya berjanji akan mempercepat proses pendataan jumlah siswa yang ikut mengungsi.
"Sampai saat ini kita masih lakukan pendataan, berapa jumlah siswa kita yang ikut orang tua mereka mengungsi. Begitu data yang kita terima sesuai dengan fakta dilapangan, baru kita dirikan sekolah darurat di pos-pos pengungsian," ujarnya kepada MedanBagus.Com, Jumat (20/9/2013).
Ketika sekolah darurat sudah berdiri, lanjut Satra, untuk tenaga pendidiknya masih diajarkan guru yang biasa mengajar di sekolah tersebut. Agar para siswa tidak merasa canggung dan mata pelajaran yang sempat tertinggal dapat dikejar.
"Kami akan datangkan guru lama mereka. Tidak ada yang berubah dalam proses belajar mengajarnya," paparnya.
Berikut data seluruh jumlah siswa yang tidak bersekolah akibat ikut orangtua mengungsi di pos-pos penampungan.
Untuk SD :
Kelas I = 172 orang
Kelas II = 142 orang
Kelas III = 169 orang
Kelas IV = 162 orang
Kelas V = 158 orang
Kelas IV = 133 orang
Untuk SMP :
Kelas I = 147 orang
Kelas II = 137 orang
Kelas III = 126 orang
Untuk SMA :
Kelas I = 63 orang
Kelas II = 49 orang
Kelas III = 54 orang
Untuk SMK :
Kelas I = 1 orang
Kelas II = -
Kelas III = -
Sumber olahan MedanBagus.Com. [hta]
KOMENTAR ANDA