MBC. Wakil Menteri PU Dr Ir A Hermanto Dardak mengatakan, ketimpangan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di urutan 38, namun infrastruktur jalan ranking 78 di dunia.
Hal itu dikatakannya sebagai keynote speaker dalam Seminar Nasional Teknik Jalan 2013 yang digelar Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) Sumatera Utara (Sumut) di Hotel Santika Dyandra, Medan, Rabu (18/9/2013).
Wamen yang juga presiden baru REAAA (Road Engineering Association of Asia and Australasia) menyampaikan, Indonesia berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur dengan menggelontorkan Rp600 triliun.
Sesuai rencana, katanya, akan dibangun jalan tol dari Banda Aceh hingga Bakauheni, termasuk di dalamnya koneksitas jalan daerah, moda transportasi laut dan udara. Diperkirakan jalan yang akan dibangun 2.700 kilometer.
''Termasuk di dalamnya pembangunan jalan tol Medan-Tebing Tinggi. Saat ini sudah ditenderkan,'' katanya.
Bahkan, katanya, tidak saja koneksivitas lintas daerah, tapi juga konektivitas ASEAN sebagai syarat utama menuju realisasi ASEAN Community 2015. Dengan begitu, akan menuju ASEAN yang tangguh dan berdaya saing tinggi serta mendukung keamanan dan kemakmuran yang berkelanjutan.
Master Plan ASEAN Connectivity (MPAC) diformulasikan pada 2010 dalam 15th ASEAN Summit di Cha-am, Hua Hin, Thailand. “ASEAN Connectivity merupakan suatu upaya untuk memperkecil ketimpangan pembangunan antara negara-negara ASEAN dan meningkatkan daya saing ASEAN.
''Infrastruktur jalan merupakan salah satu pilar konektivitas yang utama karena peran pentingnya dalam aktivitas perpindahan barang dan jasa,'' katanya.
Kementerian Pekerjaan Umum, lanjutnya mendukung Konektivitas ASEAN melalui pembangunan ASEAN Highway dan Jalan Tol Trans Sumatera, Trans Jawa, Jembatan Selat Sunda dan peningkatan serta perbaikan infrastruktur di wilayah IMT-GT dan BIMP-EGA.
Keynote speaker kedua, Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho ST MSi dengan tajuk ''Mewujudkan Konektivitas Jaringan Jalan Lintas Sumatera sebagai Pendukung Pengembangan Ekonomi Wilayah''.
Dalam paparannya, Gubsu seperti dikutip dari analisadaily menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur yang terpadu untuk menghubungkan lintas timur, lintas tengah dan lintas barat Sumatera. Sebab konektivitas tiga jalur ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
''Infrastruktur menjadi kunci dan modal penting untuk memacu pertumbuhan ekonomi,'' katanya.[ded]
KOMENTAR ANDA