post image
KOMENTAR
Ratusan pegawai PT.Kereta Api Indonesia Divre 1 Sumut kembali menggelar unjuk rasa di Gedung Pengadilan Negeri Medan, Rabu (18/9). Mereka menuntut hak hukum dalam kasus Jalan Jawa di Kelurahan Gang Buntu Kecamatan Medan Timur dan menuding Ketua PN Medan, Erwin Mangatas Malau melakukan praktek mafia tanah.

Koordinator aksi Adam dalam orasinya mengatakan jika kasus Jalan Jawa penuh dengan konspirasi.

"Ketua PN Medan sudah menjual tanah kota Medan kepada orang asing padahal tanah tersebut milik negara. Mau jadi apa kota Medan ini!"teriaknya di hadapan massa dan barisan Polisi.

Adam juga menambahkan bahwa ketua PN Medan adalah penghianat bangsa.

"Sebelum dia (Ketua PN)lahir, kereta api sudah ada, Belanda pun tahu itu, tapi mengapa dia bilang tanah itu tidak jelas. Ketua PN telah menyerahkan tanah negara kepada PT. ACK. Lalu, kami yang bekerja untuk negara mau tinggal dimana?  Kami hanya mau rumah untuk tinggal keluarga, bukan uang. Janji membangun rumah kepada kami juga tidak direalisasi oleh pengembang. Kami dibohongi. Bila lahan kereta api tetap dibangun oleh pihak PT. ACK, mogok massal pegawai kereta api se-Indonesia akan terlaksana. Ini lahan negara bukan lahan asing,"ujar pria yang memakai seragam dinas itu menggunakan pengeras suara.

Hari ini, Rabu PT. KAI kembali menjalani sidang perlawanan gugatan eksekusi dan pendaftaran Peninjauan Kembali (PK). Pada sidang tersebut, majelis hakim Ramli menerima dan memeriksa berkas tergugat dan penggugat. Setelah berkas diperlihatkan, sidang ditunda hingga 40 hari mendatang. [hta]

Kuasa Hukum BKM: Tak Mendengar Saran Pemerintah, Yayasan SDI Al Hidayah Malah Memasang Spanduk Penerimaan Siswa Baru

Sebelumnya

Remaja Masjid Al Hidayah: Yayasan Provokasi Warga!

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Hukum