MBC. Wilfrida Soik mengaku sama sekali tidak berniat membunuh majikan perempuannya, Yeap Seok Pen. TKW asal Nusa Tenggara Timur itu terus dipukuli lalu tanpa sengaja meraih pisau dapur dan entah bagaimana tahu-tahu pisau itu menusuk Yeap Seok Pen hingga tewas.
Pengakuan itu disampaikan Wilfrida kepada Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto saat ditemui di penjara Kota Baru, Kelantan, Malaysia, Sabtu (14/9/2013).
Sekretaris Pribadi Prabowo yang juga Wakil Sekjen Gerindra, Sudaryono, melalui keterangan pers, Senin (16/9/2013), mengatakan Prabowo masih memiliki harapan bisa membebaskan Wilfrida dari jerat hukuman mati.
Wilfrida yang kini berusia 17 tahun, atau pada saat kejadian usianya baru 14 tahun itu bercerita kepada Prabowo bahwa dirinya tidak pernah sengaja atau berencana membunuh majikan perempuannya.
Wilfrida yang merupakan korban perdagangan anak yang kemudian dipekerjakan di Malaysia ini juga mengaku kerap disiksa majikkannya.
"Karena tidak ada unsur kesengajaan, maka Pak Prabowo merasa masih ada harapan untuk membebaskan Wilfrida dari jerat hukum mati," kata Sudaryono sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online.
Prabowo sengaja terbang ke Malaysia untuk menyelamatkan Wilfrida dari segala tuduhan.
Selain menyewakan pengacara handal dari Malaysia, Prabowo yang sudah berada di Malaysia sejak Jumat (13/9/2013) lalu, juga melobi pejabat pemerintah Malaysia agar bisa menyelamatkan Wilfrida dari jerat hukuman mati.
Prabowo, kata Sudaryono, tergerak membela Wilfrida selain karena merasa iba terhadap nasib anak di bawah umur ini, juga karena ia memiliki hubungan yang baik dengan para petinggi di Malaysia termasuk dengan PM Malaysia Nazib Razak. [ded]
KOMENTAR ANDA