
"Untuk apalah aku mengungsi, di sini tidak begitu terasa dampaknya kok! Lagian, kalau mengungsi besar kali biaya yang harus dikeluarkan," ungkapnya kepada MedanBagus.Com, Minggu (15/9/2013)
Lebih lanjut Panut menambahkan, dirinya baru menanam tomat sekitar dua bulan yang lalu. Kalau tidak dirawat maka hasilnya kurang maksimal.
"Kalau meletus tiga tahun yang lalu, aku rugi Rp. 8 juta. Karena sewaktu gunung meletus, petani di sini lagi panen dan harganya murah," ungkapnya sambil senyum.
"Bukan cuma itu aja, para tengkulak terus mempermainkan harga. Isu yang muncul, hasil panen petani di seputar kaki gunung beracun. Itulah yang menambah kedukaan bagi petani yang terkena dampak letusan Sinabung ini," imbuhnya. [hta]
KOMENTAR ANDA