Pihak Polserta Medan masih terus melakukan penyelikan terhadap perampokan Toko Mas Suranta, Jalan Pertempuran No 7, Kelurahan Pulo Brayan Baru, Kecamatan Medan Barat, Jumat (13/9/2013) siang.
Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Calvin Simanjuntak saat dikonfirmasi mengatakan, pihak Polresta telah membentuk 3 tim untuk melakukan pengejaran. Pengejaran dilakukan hingga ke perbatasan. Satu tim terdiri 3 orang. Tim tersebut juga akan dibantu polsek-polsek setempat.
"Untuk setiap polsek juga membentuk timnya masing masing. Pengejaran pelaku juga kita lakukan didalam kota dan luar kota," ujarnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga masih mencari alat bukti oleh tim forensik, olah TKP dan pengejaran terhadap pelaku.
"Untuk selonsong peluru yang kita amankan masih dilakukan penelitian jenis apa senjata yang dipakai perampok. Untuk total kerugian sendiri ditaksirkan kurang lebih 15 kg," ujarnya.
Sementara itu, katanya untuk saksi yang merupakan pembeli atas nama 2 pembeli
atas nama Ladiola Manik dan Gani saat ini masih dalam pemeriksaan di Polresta Medan.
"Kedua saksi tersebut tadi pagi telah diserahkan ke Polsek Medan Barat ke Polresta Medan untuk pengembangan lebih lanjut," ujarnya.
Saat ditanya apakah ada kaitannya perampokan Toko Mas Suranta dengan kasus perampok CIMB Niaga pada 18 Agustus 2010 , dirinya menyatakan belum bisa memastikannya.
"Belum mengarah ke sana pemikiran kita, masih diselidiki. Namun perampokan ini merupakan orang yang terlatih," katanya.
Informasi yang dihimpun, selongsong peluru yang digunakan oleh perampokan Toko Mas Suranta sama dengan peluru yang digunakan oleh perampokan CIMB Niaga yaitu jenis peluru Winchester 38 SPL warna silver buatan Rusia.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Medan Barat IPTU Syarifur Rahman saat dikonfirmasi membenarkan kedua saksi pembeli itu telah diserahkan ke Polresta Medan.
"Iya dua orang itu tadi pagi telah kita serahkan ke Polresta," ujarnya.
Dikatakannya, ia masih menaruh curiga kepada dua pengunjung bernama Gani dan Ladiola Manik. Pasalnya saat perampokan terjadi, keduanya sedang menjual emas seharga Rp 97 juta. Diduga keduanya menjadi penunjuk pelaku untuk masuk.
"Untuk itu kita periksa intensif," katanya. [ded]
KOMENTAR ANDA