Razia kenderaan dan Surat Izin Mengemudi (SIM) yang dilakukan Satlantas Polresta Medan berlanjut. Kali ini, Sabtu (14/9/2013), giliran SMA Harapan yang berada di Jalan Imam Bonjol, Medan.
Berbeda dengan razia sebelumnya, razia yang digelar siang tadi nyaris ricuh karena sejumlah pelajar melawan dengan cara memprovokasi pihak kepolisian.
Amatan MedanBagus.Com, adu mulut antara pelajar dengan personil kepolisian sempat terjadi. Mereka tidak senang pihak kepolisian melakukan razia terhadap pengemudi dibawah umur yang tidak memiliki SIM di kawasan Jalan Sudirman, Medan yang berjarak sekitar 200 meter dari sekolah tersebut.
Saat itu, mobil yang dikendarai seorang pelajar dihentikan petugas serta memintanya menunjukkan SIM dan surat kendaraan. Namun, pelajar yang diketahui berinisial D tersebut tidak mampu menunjukkan SIM dan surat kendaraannya.
Saat itulah seorang temannya memanggil rekannya yang lain. Bahkan salah seorang diantara mereka menyebutkan polisi menampar rekannya dan langsung dibantah oleh petugas yang dituduh.
"Yang nampar siapa? Ada kamu saya tampar?" kata petugas Briptu Elya Ginting kepada D pelajar yang dihentikannya.
Meski hal ini juga dibantah oleh D, namun rekannya berinisial AK alias C ngotot menyebut ia melihat polisi menampar D. Hal ini membuat petugas lain marah dan mencoba mengamankannya karena dituduh menjadi provokator.
"Kamu kok jadi provokator? Ayo ikut ke kantor," ujar petugas dan menarik kerah baju AK.
Tarik menarik antara polisi dan rekan AK yang menyelamatkannya membuat situasi menjadi kisruh. Tidak berlangsung lama, polisi mengurungkan niat menangkapnya dan meminta mereka untuk membubarkan diri.
Tidak berselang lama, AK yang merasa tersinggung kembali mendatangi polisi dengan membawa rekannya dalam jumlah yang lebih banyak. Ia pun langsung mempertanyakan alasan polisi menarik kerah bajunya.
"Abangku pun polisi ya Pak, nggak pernah aku dibikin begini," teriaknya.
Kisruh hingga beberapa kali ini menjadi tontonan warga yang melintas. Akibatnya, arus lalu lintas menjadi terganggu. [ded]
KOMENTAR ANDA